JurnalPatroliNews – Jakarta – Volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencatatkan peningkatan signifikan, melampaui target yang telah ditetapkan untuk tahun 2023.
Laporan Bank Indonesia (BI) per Oktober 2023 mencatat bahwa volume transaksi QRIS telah mencapai angka 1,6 miliar, melampaui target BI yang sebelumnya ditetapkan sebesar 1 miliar transaksi untuk tahun 2023.
“Volume transaksi QRIS selama periode hanya Januari-Oktober saja ini sudah mencapai 1,6 miliar transaksi, atau melampaui target transaksi QRIS di tahun 2023,” kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati dalam acara Sosialisasi QRIS Tuntas Jum’at (8/12/23).
Selanjutnya, Fitria menambahkan bahwa jumlah pengguna QRIS juga telah mencapai 43 juta, mencakup 90 persen dari target pengguna tahun 2023.
“Dengan sedikit usaha tambahan hingga akhir Desember, kami yakin dapat mencapai atau bahkan melampaui target 45 juta pengguna QRIS,” tambahnya.
Selain itu, jumlah pedagang yang menggunakan QRIS juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 30 juta atau setara dengan 29,63 juta pedagang. Sebanyak 92 persen dari pedagang tersebut adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Bank Indonesia terus berupaya untuk memperluas cakupan QRIS, termasuk ke pasar internasional. Pada November, BI menandatangani nota kesepahaman dengan Uni Emirat Arab, memungkinkan masyarakat Indonesia menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran hingga ke Dubai.
Lebih lanjut, BI juga telah memperluas layanannya ke Singapura, dan memiliki rencana untuk memperluas QRIS ke pasar-pasar internasional lainnya seperti India, Jepang, China, dan Korea Selatan. Upaya ini dianggap sebagai kontribusi konkret BI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Komentar