Hilirisasi Bauksit Dianggap Jalan di Tempat, Begini Usul Pengusaha!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I), mengeluhkan Hilirisasi Bauksit di Indonesia masih jalan ditempat. Pasalnya, Pemerintah telah mengeluarkan larangan ekspor Bauksit sejak Juni 2023 lalu.

Agar Hilirisasi bisa berjalan, APB3I menyarankan, Pemerintah mau membuka kembali keran ekspor Bauksit. Para pengusaha butuh sumber pendanaan, untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Bauksit di dalam negeri.

Ronald Sulistyanto, Plh. Ketua Umum APB3I, mengungkapkan, Perusahaan membutuhkan pendanaan besar untuk membangun smelter. Terlebih, lanjutnya, Investasi smelter Bauksit, bisa mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18,8 triliun (asumsi kurs Rp15.670 per US$), untuk kapasitas pengolahan 2 juta ton per tahun.

“Nah ini kan harus dicari jalan. Sehingga kita bisa seiring, Hilirisasi bisa jalan, ekspor kalau ini diberikan juga bisa jalan. Negara-negara lain juga ada smelter, dia juga jual, ekspor. Karena ini kan nilai tambah,” ungkap Ronald dalam program Mining Zone, dikutip Selasa (23/1/24).

Ronald memaparkan, sumber pendanaan yang bisa diharapkan untuk membangun smelter di Indonesia, yakni melalui investor asing. Namun, hal itu tidak bisa didapatkan dengan mudah.

“Nah kalau yang kita harapkan sekarang, investor yang biasanya lebih mudah, itu sudah tidak mudah-mudah amat hari ini. Kenapa? Karena ada proses panjang, ada Covid, ada macam-macam, ada perubahan kebijakan, policy dan sebagainya. Ini yang menjadi hambatan kita bersama,” paparnya.

Sementara, tambah Ronald, untuk meraih pendanaan dari dalam Negeri, juga sangat sulit untuk didapatkan. Pasalnya, pengembalian dana kepada bank dalam Negeri, dianggap terlalu lama. Karena, masa Break Even Point (BEP) atau titik impas yang panjang.

“Bayangkan kalau perbankan lokal saja tidak bersedia untuk membiayai. Dalam tanda petik quote and quote, karena tidak feasible menurut beliau. Saya sudah bicara banyak dengan bank-bank tertentu. Apalagi luar Negeri. Kan ini masalah,” tandasnya.

Komentar