Pengelola Resto Ayam KFC Catat Kerugian Rp196 Miliar, Kok Bisa?

JurnalPatroliNews – Jakarta – PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), yang mengoperasikan restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, melaporkan peningkatan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 789,33 persen pada kuartal pertama tahun 2024.

Dalam periode ini, FAST mencatat kerugian sebesar Rp196,21 miliar, naik drastis dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,06 miliar.

Menurut laporan yang dipublikasikan pada Selasa (21/5), kenaikan kerugian ini sejalan dengan penurunan pendapatan sepanjang Januari hingga Maret 2024 menjadi Rp1,18 triliun, turun 17,23 persen dari Rp1,42 triliun pada kuartal pertama 2023.

Meskipun biaya pokok penjualan serta biaya penjualan dan administrasi pada kuartal pertama 2024 menurun menjadi Rp514,43 miliar dan Rp703,63 miliar, biaya umum dan administrasi serta biaya operasi lainnya meningkat menjadi Rp199,94 miliar dan Rp8,10 miliar dibandingkan periode sebelumnya.

Pendapatan dari operasi lainnya juga mengalami penurunan dari Rp17,74 miliar menjadi Rp16,04 miliar, sehingga rugi usaha FAST melonjak menjadi Rp231,46 miliar dari Rp12,70 miliar pada tahun sebelumnya.

Pendapatan keuangan pada tiga bulan pertama 2024 menurun menjadi Rp1,11 miliar, sementara bagian atas laba entitas asosiasi justru berbalik merugi sebesar Rp1,13 miliar dari sebelumnya laba Rp1,87 miliar. Beban keuangan juga tercatat naik menjadi Rp19,52 miliar.

Per 31 Maret 2024, total ekuitas perusahaan turun menjadi Rp535,30 miliar dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp723,88 miliar. Total liabilitas meningkat dari Rp3,19 triliun di akhir tahun lalu menjadi Rp3,43 triliun pada akhir Maret 2024, seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia.

Total aset perusahaan mengalami kenaikan sedikit menjadi Rp3,96 triliun pada 31 Maret 2024 dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar Rp3,91 triliun.

Saham FAST pada hari ini (21/5) ditutup turun 4,17 persen ke level 575. Selama seminggu terakhir, saham FAST telah anjlok 24,34 persen dan turun 22,30 persen secara year to date.

Komentar