Pentingnya Promosi! Dubes Jepang Beberkan Sektor Ekspor Potensial Bagi UMKM

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi membeberkan sektor otomotif, fesyen, pangan, dan perhiasan berpotensi digarap oleh UMKM lokal demi menembus pasar negeri sakura tersebut. Dia menyebutkan diaspora yang berada di Jepang pun berperan penting dalam mempromosikan produk UMKM, sehingga lebih dikenal.

“Kalau di Jepang, usaha mikro memang agak susah. Tetapi yang menengah banyak dan punya kesempatan berkembang. Salah satu produk UMKM yang sudah berhasil yakni ekspor batik, yang meningkat 300%, kemudian perhiasan dan mutiara angkanya melewati US$ 45 juta dolar,” kata Heri dalam BNI Global Diaspora Week,  Jumat (22/4/2022).

Selain batik dan perhiasan, produk pangan Indonesia pun kini mulai banyak diminati. Pasalnya kini lebih dari 70 ribu diaspora Indonesia, dan hingga akhir tahun diprediksi mencapai 80 ribu diaspora.

“Peningkatan diaspora di Jepang ini karena dibutuhkan sekitar 1,3 juta tenaga kerja. Ini yang menjadi potensi mengapa diaspora bisa menjadi agen perdagangan Indonesia dengan Jepang, dan menjadi pintu masuk,” ujarnya.

Selain itu, KBRI juga berencana menghubungkan produsen industri komponen atau suku cadang otomotif Jepang skala menengah, dengan yang ada di Indonesia. Dengan begitu, industri komponen Indonesia pun memiliki kesempatan untuk masuk ke Jepang, melalui kerja sama tersebut.

“Industri otomotif di Indonesia telah berkembang dan telah ekspor 80 negara, ini bisa membuka kerja sama dengan Jepang terutama untuk komponennya,” kata dia.

Sementara untuk pangan, Heri mengatakan, kemandirian pangan di negeri ini rendah dan mengandalkan produk impor. Keragaman bahan bangan Indonesia pun menurutnya kini mulai diminati dan bisa menjadi potensi.

“Dengan kemandirian pangan Jepang yang rendah, ini wilayah yang bisa digarap oleh kita,” tegas Heri.

KBRI di Jepang pun bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) cabang Tokyo, serta stake holder terkait untuk memberikan dukungan akses keuangan. Heri menyebutkan pihaknya juga membentuk SME Center yang diharapkan bisa membantu para pengusaha Indonesia yang ada di Jepang.

“SME Center ini juga bisa menghubungkan pengusaha Indonesia di tanah air dengan yang ada di sini (Jepang), untuk melakukan kegiatan perdagangan dan investasi,” kata Heri.

Sementara itu General Manager BNI Jepang Yudhi Zufrial mengatakan BNI di Jepang telah hadir sejak 53 tahun yang lalu, dengan berbagai solusi keuangan. BNI Tokyo melayani pembukaan rekening diaspora saving, sehingga bisa membuka tabungan mata uang rupiah.

Produk lain yang jadi andalan adalah kiriman uang, yang biasanya tidak digarap oleh bank-bank di Jepang.

Komentar