JurnalPatroliNews – Jakarta, – PT. Sinkona Indonesia Lestari (SIL), merupakan anak perusahaan dari PT Kimia Farma TBK dan PTPN VIII, yang memproduksi garam kina, natural extract, essential oil dan turunannya, turut hadir dalam acara Indonesia Premium Coffe dan Essentials Oil expo dan Forum, di JCC Senayan, Jakarta.
Disela acara, Wisnu Sucahyo, Direktur Utama PT SIL, diwancarai awak media, memaparkan tentang Perusahaan yang bergerak memproduksi garam.
“PT. Sinkona Indonesia Lestari (SIL), berdiri sejak tahun 1986 yang fokus sebagai produsen untuk garam dari pabrik nya. kita punya 9 SKU, itu lebih banyak penjualan kita ke pasar global,” papar Wisnu.
“Artinya kita export, jadi memang fokus khusus untuk kegiatan produksi, dan hasil kami untuk pemenuhan standar di Eropa, Amerika, dan lain lain,” lanjutnya.
“Mengenai terobosan, sebenarnya kami sangat beruntung, karena pada saat kami dirikan tahun 1986, telah banyak berkontribusi untuk kesehatan. Pada saat itu, mungkin malariakina itu menjadi sebuah pandemic. Jadi memang dibutuhkan, namun pada saat kinanya sudah erafokasi kementerian BUMN lewat PT. Kimia Farma tbk dan PT PN VIII kita jadi satu, menjadi sebuah anak perusahaan BUMN, kita dibawah PT Kimia Farma tbk yang memiliki porsi saham 51% dan PT PN VIII memiliki porsi 49%,” urainya.
“Atas kontribusi dua BUMN besar itu, untuk memajukan ekosistem di Indonesia, itu real, dari yang tadinya cina, sekarang masuk hasil perkebunan budidaya, itu bisa dimanfaatkan oleh PT. SIL. Kita melihat Kesehatan dimulai dari bagaimana menjaga kebugaran, badan sehat pun ingin merasakan relax & relieve ,” jelas Wisnu lagi.
Diketahui, PT. SIL banyak meraih penghargaan dari global, dan berhasil pangsa jual export keluar Negeri, karena ingin berkontribusi buat Negeri. Sebab itu, sebagai anak perusahaan BUMN, PT SIL tetap bisa masuk dipasar global sebagai produsen.
PT. SIL sendiri memiliki program bersama-sama dengan BUMN yang lain, juga memperdayakan beberapa petani dibeberapa daerah, misalnya petani dari Blitar, yang mendapat bantuan dari PT. Kimia Farma tbk, saat itu bibit untuk pohon cina sejenis susilubra, sudah ditanam di Blitar dan siap panen.
Wisnu pun berharap, acara yang digelar bisa bermanfaat bagi para pengusaha dalam Negeri yang mampu menembus pasar Global.
“Acara ini sangat mengapresiasi, khususnya untuk para pengusaha-pengusaha, agar dapat memberikan edukasi yang positif, untuk bagaimana esensioil bisa maju kedepannya, sebagai kebanggaan Indonesia. Melalui BUMN, kita bisa masuk ke pasar global dan diakui hasil export kita oleh global,” pungkasnya.
Komentar