Selanjutnya dokumen resi gudang yang dimiliki menjadi jaminan untuk pembiayaan dari beberapa BUMN terlibat dalam program ini.
Sejak tahun 2015 hingga 2021, total pembiayaan dari beberapa BUMN melalui program kemitraan ini mencapai Rp15,7 miliar yang diberikan untuk 220 mitra.
Sedangkan untuk tahun 2021, sampai dengan bulan November pembiayaan yang diberikan mencapai Rp3,5 Miliar kepada 65 mitra. Adapun komoditas yang masuk dalam program ini meliputi Gabah, Beras, dan rumput laut.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, pembiayaan dalam ekosistem Resi Gudang terbuka bagi siapa saja, baik dari sektor perbankan, lembaga keuangan non Bank, maupun korporasi lain termasuk BUMN lain dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
“Kedepan, kami yang juga berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang akan terus melakukan sosialisasi ke berbagai pihak, untuk dapat berperan dalam pembiayaan resi gudang. Beberapa BUMN telah menyampaikan minatnya untuk turut serta dalam program pembiayaan resi gudang ini,” kata Fajar.
Terkait pembiayaan resi gudang, dalam dua tahun terakhir terdapat peningkatan yang signifikan. Dalam catatan KBI, sampai dengan bulan oktober 2021 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp227,8 miliar, sedangkan di tahun 2020 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp93,6 Miliar.
Pembiayaan dalam program kemitraan resi gudang ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial berbasis Creating Shared Value yang dijalankan KBI.
Sebagai pusat registrasi resi gudang, KBI tentunya memiliki peran untuk meningkatkan pemanfaatan resi gudang, sedangkan dari sisi petani dan pemilik komoditas, akan mendapatkan pembiayaan untuk kelangsungan usahanya.
(***/srisurya)
Komentar