5 Hari Hilang, Pemuda Mojokerto Ini Ditemukan Tewas di Sungai

JurnalPatroliNews, Mojokerto – Ramadhan Guruh Prajatama (22) ditemukan tewas membusuk di sungai Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto.

Lima hari lalu, ia dilaporkan hilang oleh keluarganya ke polisi karena tak kunjung pulang setelah membantu saudaranya membangun rumah.

Mayat Rama, sapaan akrabnya, pertama kali ditemukan Basori di sungai Desa Kweden Kembar sekitar pukul 08.00 WIB. Basori mencium bau bangkai saat hendak membakar sampah di tepi sungai tersebut.

“Lalu ayah melihat ke sungai ada bokong manusia di antara eceng gondok. Setelah dibuka eceng gondoknya ternyata ada mayat. Langsung ayah melapor ke kepala dusun,” kata Anak Basori, Marta (18) kepada wartawan di lokasi penemuan mayat, Sabtu (14/8/2021).

Mayat laki-laki tersebut ditemukan tengkurap di permukaan sungai yang sarat eceng gondok. Korban masih memakai kaus hitam dan celana kolor hitam dengan kombinasi biru tua. Kondisinya sudah membusuk sehingga mengeluarkan bau tak sedap.

Andika (28) meyakini mayat laki-laki tersebut adalah Rama, saudara sepupunya. Menurut dia, pemuda asal Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto itu terakhir kali terlihat hidup pada Senin (9/8) sekitar pukul 14.30 WIB.

“Saat itu, setelah membantu membangun rumah kakak saya, Rama melamun di belakang rumah. Anaknya pendiam,” terangnya.

Sore itu, lanjut Andika, Rama melamun sendirian di tepi sungai Desa Jumeneng yang juga mengalir ke Desa Kweden Kembar. Posisinya sekitar 200 meter dari lokasi penemuan mayat. Setelahnya korban tak pernah pulang.

“Saat tukang bangunan mau pulang, kami ingat Rama. Sempat kami kira sudah pulang, tapi setelah dicari tidak ada. Akhirnya kami laporkan ke polisi Selasa (10/8),” jelasnya.

Tim Identifikasi Polres Mojokerto dan sejumlah anggota Polsek Mojoanyar telah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi. Dibantu para relawan, polisi mengevakuasi mayat laki-laki tersebut ke RSUD Prof dr Soekandar di Kecamatan Mojosari.

Kapolsek Mojoanyar AKP Anwar Iskandar memastikan mayat laki-laki tersebut adalah Rama yang dilaporkan hilang ke Polres Mojokerto pada Selasa (10/8). Itu setelah orang tua Rama mengenali ciri-ciri khusus pada mayat.

“Terdapat tanda lahir di atas telinga kanan, serta bekas operasi di jari manis sebelah kanan. Keluarga korban menyakini bahwa itu anak kandungnya,” ungkapnya.

Sayangnya, Anwar belum bisa memastikan penyebab Rama tewas di sungai Desa Kweden Kembar. Menurut dia, korban kerap murung sejak tak lagi mempunyai pekerjaan.

“Korban sering kali linglung dan sering mengurung diri di rumah akibat berhenti kerja,” tandasnya

(dtk)

Komentar