JurnalPatroliNews.co.id – Denpasar,- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri acara Capacity Building in ASEAN Issues, dengan tema “Digital Currency: Peluang Bagi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, yang bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rabu (17/5/2023).
Dalam closing remarks-nya, Wagub Cok Ace memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang tidak henti-hentinya memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat Bali terkait perkembangan digitalisasi di dunia ekonomi. Menurut Cok Ace, ekonomi bali memang 54% bertumpu dari sektor pariwisata, namun dengan perkembangan teknologi digitalisasi yang sangat berkembang pesat saat ini, mendapat respon yang berbeda-beda dari masyarakat.
Banyak para pengusaha travel, guide dan sektor wisata lainnya memandang teknologi menjadi sebuah ancaman ataupun tekanan yang memberikan persaingan yg sangat signifikan.
Namun, ke depan teknologi akan semakin berkembang, dan kita tidak bisa menghindari hal itu, jika ingin bertahan maka kita juga harus terjun ke dunia digital. Untuk itu, Wagub mengajak para pengusaha untuk tidak menjadikan hal itu sebagai tekanan melainkan sebuah tantangan yang didalamnya terdapat peluang yang positif untuk memajukan perekonomian Bali.
Sebelumnya, sambutan Wagub Cok Ace juga disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bali Wayan Sarinah, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali melalui Visi dan Misi Pembangunan Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, memiliki 6 sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali, antara lain:
Sektor Pertanian dengan sistem pertanian organik, Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Industri Manufaktur dan Industri Budaya Branding Bali, Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital, dan Sektor Pariwisata, yang dipakai sebagai dasar dalam mewujudkan konsep Ekonomi Kerthi Bali, yang merupakan gagasan dari Bapak Gubernur Bali.
Komentar