Jembatan Belanda di Singaraja Saksi Bisu Sejarah Bali Utara

JurnalPatroliNewsBuleleng – Di Kabupaten Buleleng, tepatnya berlokasi di Tukad Buleleng yang mengakhiri aliran air di Pantai Buleleng, terdapat jembatan peninggalan Belanda. “Jembatan Belanda di Singaraja ini merupakan saksi bisu sejarah Bali Utara,” pola pikir pribadi saya Made Tirthayasa selaku Jurnalpatrolinews Biro Buleleng di Singaraja, Bali, hari Jumat (10/09).

Jembatan Belanda di kawasan Eks Dermaga Pelabuhan Buleleng secara administratif terletak di Kelurahan Kampung Bugis. Jembatan tua yang memiliki nilai sejarah itu, pernah di pugar pada tahun 2007 lalu oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Dahulunya? Jembatan dengan astitektur zaman Belanda ini memang berfungsi untuk melintasi sungai yang ada di bawahnya. Namun, sekarang sudah dijadikan bagian dari tujuan wisata kota dan masuk dalam kawasan Eks pelabuhan buleleng.

Setelah di pugar dibeberapa bagian, seperti lantai jembatan yang awalnya aspal hitam kini dipoles dengan hiasan batu sikat, di atas jembatan dipasang fiber glass seperti atap, sehingga hasilnya berkesan perpaduan modern dan klasik.

Di kawasan ini, juga dapat dijumpai beberapa gedung peninggalan di era penjajahan Belanda, tersedia juga beberapa food court dengan harga murah meriah, terdapat juga restauran unik karena berada diatas dermaga kayu.

Itulah kawasan eks Pelabuhan Buleleng dan sudah di modernisasi dengan dibangunnya Gedung Mr. Puja. Sementara gedung Museum yang di depan nya Monumen Yudha Mandala, simbol Dikibarkan Bendera Merah Putih, setelah diturunkan bendera Belanda, kendati gugurnya seorang pahlawan dari Liligundi.

(*/TiR).-

Komentar