Jro Arka: “Polres Buleleng Jangan Seperti Jalan Keong”

Jro Arka mengaku bahwa ia berusaha menjelaskan duduk persoalan rumah kost tersebut kepada aparat pemerintah yang hadir saat itu. Kata dia, supaya aparat pemerintah memahami duduk persoalan dan tidak menjadi boneka Budi Hartawan. “Ketika saya datang kesana, ada oknum tentara oknum polisi, dna perangkat desa ya saya jelaskan. Jangan sampai menggunakan pengacar dimana seorang pengacara menghargai proses hukum, dan seorang pengacara tahu tatanan hukum, ya pakai sistem itu (intimidasi, red), yang saya jadi saksi perkara pengancaman preman-preman itu,” ungkap Jro Arka.

Jro Arka pun melontarkan kritik cukup pedas yang dialamatkan kepada Kapolres Buleleng dan jajarannya. “Saya menghargai proses hukum, tindak dengan tegas, Polres Byleleng jangan seperti jalan keong, bos,” kritik Jro Arka. “Mudah-mudah proses ini segera, saya dengar barang bukti sudah diambil olrh penyidik. Berarti tinggal gelar perkara saja, tangkap dan amankan saja . Karena saksi sudah diperiksa, alat bukti video ada, alat bukti tongkat yang dimodifikasi untuk menghabisi Komang Putra Yasa sudah, apa lagi? apa lagi yang dipertimbangkan? Kalau Polres Buleleng takut menyikapi ini berarti Polres Buleleng takut dengan oknum pengacara ini. Berarti negara takut kepada oknum-oknum pengacara ini. Kami tidak mau. Kalau Polres Buleleng takut, maka kami bersama masyarakat akan membuat suatu audensi besar ke Polres Buleleng,” tegasnya lagi.

Kata dia, “Kami pun belum tahu sampai dimana proses hukum itu, dan kembali lagi Budi Hartawan berani sekali membawa lagi preman itu kesana. Berarti, seolah-olah penegakan hukum yang harusnya menjadi panglima Polda Bali Polres Buleleng harus dihormati dulu. Atau saya bukan mengajari Budi Hartawan harus melalui mekanisme hukum. Ketika nanti gara-gara penekanan yang dilakukan secara intensif seperti ini siapa yang tanggung jawab nanti ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kita bersama. Apakah Kapolres Buleleng mau bertanggung jawab atas hal ini.” “Kami memohon kepada Pak Kapolres, penyidik Unit I, cepat tindakan hukum, amankan orang ini (preman dan Budi Hartawan, red). Karena sudah melecehkan proses hukum, dimana sudah dilaporkan dia menghargai itu, bukan dengan gagah mendatangi kembali dengan membawa preman, seolah-olah Polres Buleleng tidak ditakuti oleh preman-preman. Ini saya tidak inginkan, saya paling anti dengan preman. Saya secara pribadi akan lindungi Komang Putra Yasa bersama istrinya. Polres Bulelenglah yang harusnya melindungi Pak Komang Putra Yasa, bukan saya,” tandas Jro Arka.

Jro Arka mendesak penyidik Unit I Satreskrim Polres Buleleng segera menangkap para preman dan otaknya yang sering mengancam korban Komang Putra Yasa. “Saya berhenti dari PNS karena saya cinta dengan Buleleng. Saya tidak mau ada tindakan-tindaka premanisme seperti ini. Viralkan biar premannya ditangkap, otaknya ditngkap,” desak Jro Arka.

Komentar