Terkait Viral Penculikan Anak Di Medsos, Polda Sulut: Itu Hoax, Jangan Mudah Percaya

Abast kembali menegaskan, hal tersebut tidak benar.

“Yang di Mapanget, ada seorang remaja pria yang didekati orang tak dikenal. Karena ketakutan, dia menjauh dan pria tak dikenal itu pun bergegas pergi. Tidak ada penculikan,” terangnya.

Sedangkan di Kalawat Minahasa Utara, lanjutnya, awalnya terjadi keributan di pangkalan ojek Desa Kolongan Tetempangan.

Warga masyarakat mengira terjadi upaya penculikan.

“Kedua orang yang diisukan melakukan penculikan itu, faktanya, akan mengantar anggota keluarganya yang mengalami gangguan kejiwaan ke RSJ Ratumbuysang Manado untuk berobat. Namun di tengah perjalanan yang bersangkutan berontak hingga terjadi tarik-menarik. Jadi bukan upaya penculikan,” beber Abast.

Terkait isu-isu tersebut, ia mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan.

Terutama para orang tua, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya saat bermain di luar rumah demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dan yang tidak kalah pentingnya yaitu, jangan mudah terpengaruh apalagi ikut menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenaran dan sumbernya, karena bisa menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat,” imbaunya.

Abast juga berpesan kepada masyarakat, jika melihat orang tak dikenal dengan gelagat mencurigakan dan bahkan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, segera melapor ke pihak kepolisian.

“Jangan bertindak sendiri,” tandasnya.

(***/Alfrits Semen)

Komentar