Peningkatan Konsumsi LPG 3 Kg Meski Harga Tetap Rp 20.000-an!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Informasi terbaru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) pada tahun 2023 mencapai 8,07 juta ton.

Angka ini melebihi kuota yang sebelumnya ditetapkan sebesar 8 juta ton, demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, dalam konferensi pers pada Rabu (03/01/2023).

Prognosis untuk tahun 2024 memperkirakan konsumsi LPG bersubsidi 3 kg akan mencapai 8,03 juta ton. Meski demikian, Tutuka berharap bahwa angka ini dapat turun karena pemberlakuan kewajiban pendaftaran bagi konsumen LPG 3 kg mulai 1 Januari 2024.

“Tahun 2024, kita harapkan pertumbuhan konsumsi menjadi stagnan dengan penerapan registrasi untuk konsumen. Meski angka ini masih bisa berfluktuasi tergantung pelaksanaannya,” ungkap Tutuka.

Menurut Kementerian ESDM, konsumsi LPG bersubsidi 3 kg terus meningkat sekitar 4,5% per tahun. Namun, Tutuka mencatat bahwa melalui Transformasi Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg Tepat Sasaran, realisasi konsumsi tahun 2023 berhasil ditekan menjadi 8,07 juta ton, meskipun melebihi kuota resmi.

Peningkatan konsumsi ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang terus berkembang, meningkat dari sekitar 3% pada tahun 2021 menjadi sekitar 5% pada tahun 2023, sebagai bagian dari pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Catatan konsumsi LPG PSO (bersubsidi) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, jumlahnya mencapai 7,14 juta ton, melebihi kuota 7 juta ton. Angka ini terus naik menjadi 7,46 juta ton pada tahun 2021, 7,8 juta ton pada tahun 2022, dan mencapai puncaknya pada tahun 2023 dengan 8,07 juta ton.

Untuk diketahui, harga LPG 3 kg di tingkat pengecer masih bertahan di kisaran Rp 20.000 – Rp 25.000 per tabung. Sementara itu, harga LPG non-subsidi 5,5 kg di Agen Resmi Pertamina telah mencapai Rp 90.000 per tabung, dan Rp 192.000 untuk LPG 12 kg. Bahkan, di tingkat pengecer, harga LPG non-subsidi dapat lebih tinggi dari harga di agen.

Komentar