JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkapkan bahwa harga asli Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) atau Solar Subsidi mencapai Rp 12.000 per liter. Hal ini berbeda dengan harga jual di SPBU saat ini yang hanya Rp 6.800 per liter.
Dengan adanya perbedaan harga tersebut, Kementerian ESDM mengusulkan kenaikan subsidi untuk solar sekitar Rp 1.000-3.000 per liter pada tahun 2025 mendatang. Pada tahun 2024, subsidi untuk solar telah ditetapkan sebesar Rp 1.000 per liter.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan hal ini dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, beberapa waktu lalu. Dia menyebutkan bahwa sampai dengan Mei 2024, subsidi tetap untuk minyak solar adalah Rp 1.000 per liter, dengan total kompensasi yang dialokasikan mencapai Rp 4.496 per liter.
“Dalam RAPBN T.A. 2025, kami mengusulkan Subsidi Tetap untuk Minyak Solar sebesar Rp 1.000 – Rp 3.000 per liter,” kata Arifin.
Arifin juga menjelaskan bahwa kenaikan subsidi ini perlu dilakukan mengingat harga keekonomian minyak solar yang saat ini mencapai Rp 12.100 per liter, sementara harga jual eceran hanya Rp 6.800 per liter.
Dia menambahkan bahwa minyak solar masih banyak digunakan untuk transportasi darat, laut, dan kereta api, serta berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, usaha mikro, dan pelayanan umum. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjaga stabilitas harga jual eceran minyak solar di pasaran.
Komentar