Tol Terowongan Pertama Ditargetkan Beroperasi September 2021

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) beroperasi pada September 2021. Tol sepanjang 60 kilometer itu merupakan tol terowongan pertama di RI.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Rabu (8/7/2020).

“Tadi dari dukungan pemerintah 27,62, sekarang progresnya 81,6% konstruksinya, tanahnya 91,23%. Ini seluruhnya akan diselesaikan, target operasional September 2021,” kata Basuki.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat geram setelah mengetahui fakta pembangunan ruas jalan tol Cisumdawu terhambat. Apalagi, terhambatnya tol ini masih karena persoalan klasik.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatera dan Tol Cisumdawu di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat, kemudian pengembalian dana talangan tanah juga terhambat karena urusan administrasi,” kata Jokowi, seperti dikutip Rabu, (8/7/2020).

Tak hanya itu, kepala negara juga mengaku mendengar masih ada persoalan dokumen peraturan teknis di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional maupun Kementerian Keuangan yang belum lengkap. Jokowi tak ingin persoalan ini semakin berlarut.

“Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya. kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga bandara Kertajati,” ujar Jokowi.

Maka dari itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah ini. Jokowi mengaku tak ingin lagi mendengar persoalan klasik kerap jadi penghambat suatu proyek besar.

“Saya melihat ini banyak kendala aturan teknis dan prosedur administrasi yang terus berulang-ulang kita alami dan tidak ada penyelesaian secara permanen,” katanya.

“Penyelesaiannya secara kasus per kasus. tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu,” lanjutnya.

(cnbc)

Komentar