PSEL Cipeucang Tuntas Dibahas! Ini 4 Keuntungan Dahsyat Bagi Tangsel

JurnalPatroliNews – Tangerang Selatan – Gunungan sampah yang mengancam lingkungan dan senyaman warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang akan segera tinggal cerita.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menggandeng investor swasta membangun fasilitas canggih Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), sebuah langka revolusioner dalam menyulap sampah menjadi sumber energi bersih.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, dengan fasilitas ini sampah nanti tak lagi jadi masalah, melainkan sumber aset energi dengan beragam dampak positifnya bagi masyarakat Tangsel.

“PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah per hari, menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incenerator yang dapat mereduksi secara maksimal hampir seluruh sampah yang dihasilkan kota Tangerang Selatan,” ujar Pilar pada Senin (19/05/2025).

Selama ini, TPA Cipeucang menjadi tumpuan warga Tangsel membuang sampah industri maupun rumah tangga. Dengan kondisi topografi yang ada, dan volume sampah yang terus bertambah setiap hari maka tidak jarang warga sekitar mengeluh.

Investasi besar itu akan digelontorkan oleh Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui anak usahanya PT Indoplas Energi Hijau bersama mitra teknologi China Tianying Inc (CNTY), yang resmi ditetapkan sebagai pemenang lelang pada 17 April 2025.

Proyek ini ditargetkan mulai konstruksi pada 2026, masuk tahap uji coba operasional di 2028, dan mulai beroperasi penuh secara komersial pada 2029. Berikut 4 dampak positif pembangunan PSEL Cipeucang Tangsel:

  1. Kelola sampah baru dan lama

Pimpinan konsorsium IEH-CNTY, Bobby mengatakan, pada prosesnya nanti pengelolaan tidak hanya dilakukan untuk sampah-sampah baru, tetapi juga akan mengangkat kembali tumpukan sampah lama yang telah mengendap di TPA Cipeucang.

Selain 1.000 ton sampah baru, sekitar 100 ton per hari dari timbunan lama akan diolah menjadi energi listrik, hingga akan berdampak positif terhadap penurunan risiko longsor, kebakaran, dan pencemaran air tanah di lingkungan tersebut.

“Proses pengolahan sampah ini sangat efisien dan maksimal, serta dapat mengolah sampah sedikitnya 90 persen dari sampah yang masuk tanpa proses pemilahan jenis sampah,” jelasnya.

  1. Hasilkan energi listrik bersih

Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, PSEL Cipeucang akan menghasilkan energi listrik bersih, menambah pasokan energi ramah lingkungan di tengah kota yang terus berkembang pesat.

Dalam prosesnya, teknologi pembangkit listrik tenaga sampah ini menggunakan panas dari pembakaran sampah untuk memanaskan air, menciptakan uap yang kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

“Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah listrik yang bersih,” jelasnya.

  1. Tidak menimbulkan bau

Proses dari fasilitas pengolahan sampah ini akan mengikuti standar ramah lingkungan internasional yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti dampak emisi karbon, polusi udara dan dampak bau.

“Dijamin tidak mengeluarkan bau apapun dari sampah yang diolah, sehingga tidak akan menimbulkan gejolak sosial dari masyarakat setempat,” kata dia.

  1. Tingkatkan kualitas hidup masyarakat

Bobby menyampaikan, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel, selain membersihkan masalah sampah, juga bisa meningkatkan ekonomi daerah.

Dari 1.100 ton sampah per hari yang dikelola ditargetkan bisa menghasilkan listrik sebesar 15,7 Megawat (MW). Listrik ini nantinya akan dijual sesuai dengan ketetapan Perpres Nomor 35 Tahun 2018, yaitu sebesar 13,35 cents per kilowatt-hour (kWh).

“Dengan pendekatan dan cara yang tepat, pengolahan sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan,” ujar Bobby.

Komentar