Romo Benny: Mari Lakukan Habituasi Pancasila!

“Hal ini menyebabkan paham-paham dan ideologi-ideologi asing dari budaya bangsa muncul. Tidak hanya agama, atau liberal, tetapi ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal. (Kita) penuh dengan ujaran kebencian, radikalisme agama, paham terorisme, dan hal ini cukup mengkhawatirkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, jelasnya, pendidikan Pancasila menjadi sangat penting, untuk menimbulkan hidup rasa bangga terhadap identitas sendiri, dan mempersiapkan generasi masa depan sebagai generasi yang bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

“Pancasila menjadi logos, ethos, dan pathos. Pemikiran, etika, dan empati. Inilah Insan Pancasila, dan inilah yang harus menjadi habituasi,” katanya.

“Secara sederhana, Pancasila menjadi habitus kita, yang mengatur cara berpikir, bernalar, dan menjadi leading dan walking ideologi Indoensia. Mari buat Pancasila bukan sebagai wacana saja, tetapi dibatinkan dalam hati dan pikiran,” tutupnya.

R. Dian M. Johan Johor Mulyadi pun menyatakan bahwa pemuda adalah tumpuan untuk masa depan warga negara Indonesia, dan oleh karena itu, warga Indonesia harus memiliki identitas.

“Bangsa Indonesia bisa bersatu dalam mewujudkan kemerdekaan dan menjalani negara Indonesia berbekal filosofi Pancasila. Hal ini yang mencegah perpecahan dalam sesama,” ujarnya.

Dia pun menambahkan tentang rencana mata ajar Pancasila yang akan dilaksanakan pada tahun depan oleh Kemendikbudristek, yang sebelumnya juga sudah disebutkan oleh Romo Benny.

“Pancasila akan diajarkan kepada generasi muda, sebagai bekal mereka yang adalah penerus bangsa,” tutupnya.

Komentar