“Baru pertama ini sepanjang sejarah minyak goreng di era reformasi, rakyat dipaksa antre mirip zaman Indonesia awal merdeka. Ada korban meninggal, walaupun cuma hitungan jari. Ini identik penghinaan,” ungkap pelaku sejarah tragedi “Kudatuli” 1996 cikal bakal reformasi’98, merupakan peristiwa peberangusan kantor DPP PDI oleh rezim Orde Baru, sebelum ganti nama PDI Perjuangan.
Tim ekonomi Kombatan, lanjut Cepi, menemukan banyak keganjilan. Sebagai negara penyumbang minyak sawit terbesar dunia sejak 2006, mendadak masyarakat Indonesia di mana-mana mulai awal 2022, mengalami kelangkahan Migor sebagai kebutuhan pokok. Akibatnya, kalangan ibu-ibu resah dan timbul kegaduhan politik. Kenaikan harga di pasar pun, pemerintah seperti sulit mengendalikan.
“Ironis lagi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi justru kemudian menghapus HET (Harga Ecerean Tertinggi). Tambah aneh, Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana saat rapat dengan DPR menuding penyebab kelangkaan Migor karena ada mafia,” ungkap Ketum Ormas Nasionalis yang dideklarasikan dua tahun lalu di Bandung ini.
Publik pun, menurut Cepi, juga bertanya-tanya kenapa Menteri Muhammad Lutfi sebulan lebih tidak menepati janji terkait nama-nama tersangka mafia akan diumumkan.
“Belakangan, malah Kejagung yang membongkar tersangka pelaku mafianya ternyata Dirjen Daglu sendiri. Apa yang dipaparkan di depan DPR beraroma kebohongan. Dia justru yang pelaku inskonstitusional bersekongkol dengan pihak produsen dan eksporter Migor, dengan mengeluarkan perizinan ekspor, diduga menerima suap,” tandas Cepi, yang curiga ada skenario besar kesengajaan menghancurkan trust Presiden Jokowi memasuki tahun politik menghadapi Pilpres 2024.
BONGKAR MAFIA TANPA PANDANG BULU
DPN Kombatan, lanjut Cepi, mendorong Kejagung agar membongkar pelaku mafia tanpa pandang bulu dan tidak tebang pilih. Menurut Cepi, jika ada pejabat selevel menteri terbukti terlibat harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Tersangka Dirjen Daglu juga bisa dijerat melakukan kebohongan publik, karena di ruang resmi DPR menyebutkan ada praktik mafia di balik kelangkaan Migor, namun pelakunya justru dirinya sendiri.
Komentar