Ancam Akan Copot Kader Berkarya Yang Desak Munaslub, Ini Penjelasan Tommy Soeharto

JurnalPatroliNews-Jakarta,– Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto mengancam akan mencopot kadernya yang mendesak menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Tindakan itu, menurutnya sesuai dengan AD ART partai.

“Dengan izin rapat pleno ini dan dukungan DPW, saya akan ambil tindakan tegas untuk mencabut keanggotaan dan mencopot sebagai pengurus juga sebagai anggota majelis tinggi partai, karena hal itu dimungkinkan sesuai AD ART,” kata Tommy, Rabu (8/7/2020).

Wacana munaslub ini diutarakan oleh Presidium Penyelamat Partai Berkarya. Tommy menyebut hal itu menimbulkan pro-kontra di internal Berkarya baik di tingkat DPP, DPW, DPD, DPC dan bahkan juga pada anggota partai.

“Pada level itu dinamika internal menjadi sesuatu yang baik dan patut diapresiasi sebagai tanda kebesaran Partai Berkarya untuk masa yang akan datang,” katanya.

Namun di sisi lain, lanjut Tommy, dinamika yang awalnya positif kemudian kebablasan.

“Sungguh disayangkan dinamika yang tidak produktif itu semakin dipertontonkan dengan membentuk presidium penyelamat Partai Berkarya yang ironisnya ingin melaksanakan munaslub,” terangnya.

“Selaku ketua umum, saya yakinkan sungguh-sungguh bekerja membangun partai agar menjadi salah satu partai yang diperhitungkan masa mendatang, tentunya dapat terwujud jika kita bergerak bersama mewujudkannya, dengan merapatkan barisan, mematangkan diri secara kolektif dari segala hal yang dibutuhkan partai,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Presidium Penyelamat Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan munaslub dijadwalkan dilakukan pada 11 Juli 2020. Andi menyebut munaslub dilakukan untuk melakukan evaluasi, perubahan, dan pengembangan partai. Andi menuturkan, meski permintaan evaluasi telah disampaikan, selama ini Partai Berkarya belum pernah melakukannya.

“Kami adalah presidium panitia dari pelaksanaan munaslub yang nantinya insyaallah akan dilaksanakan minggu depan tanggal 11 Juli 2020,” ujar Andi dalam konferensi persnya yang disiarkan melalui Zoom, Kamis (2/7). (lk/ant)

Komentar