JurnalPatroliNews – Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan geram lantaran ada 239 pegawai negeri sipil (PNS) tak mematuhi dan menjalankan instruksi. Mereka sebenarnya memenuhi syarat untuk ikut seleksi terbuka pimpinan tinggi pratama atau eselon II, tapi tidak mendaftar.
Ratusan ASN itu lantas dikumpulkan di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/5). Anies mengatakan para PNS itu bermasalah karena tak patuh pada instruksi.
“Siang hari ini, jadi pesan untuk semua bahwa setiap ada instruksi maka harus apa? dilaksanakan, bukan dilewatkan, yang berkumpul di sini yang melewatkan. Beruntung bapak ibu sekalian pakai masker hari ini, tidak terlihat wajahnya,” kata Anies.
“Coba kalau difoto bapak ibu, wajah bapak itu terekam sebagai pribadi-pribadi yang tidak menjalankan instruksi,” imbuh dia.
Anies mengaku sudah meminta kepada pihak Inspektorat DKI Jakarta untuk mencatat PNS yang abai terhadap instruksi. Dia merasa tindakan mengabaikan instruksi adalah masalah, sehingga PNS yang bersangkutan perlu dicatat.
“Jadi saya minta kemarin pada inspektorat buat daftarnya, siapa-siapa saja di tempat ini yang merasa leluasa untuk bekerja tanpa memperhatikan instruksi,” ujar Anies.
“Karena bila urusan-urusan sederhana tidak didisplinkan, nanti ada urusan yang lebih besar, yang mungkin punya masalah ketika instruksi terbiasa tidak dilaksanakan,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Maria Qibtya mengatakan ada 17 jabatan eselon II yang dilelang. PNS yang memenuhi persyaratan, kata dia, diminta untuk mendaftar.
“Nah ini 239 tidak mendaftar. (Padahal) memenuhi syarat,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa Instruksi Sekda terkait lelang jabatan itu diumumkan pada 10 April lalu. Menurutnya, ada jeda waktu yang cukup bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mendaftar.
“Ditutupnya (pendaftaran) 2 minggu kemudian, artinya 12 hari kerja. Jadi sebetulnya waktu rentang yang lama kan, mereka untuk menyiapkan dokumen, untuk membuka website-nya jadi waktu pendaftarannya cukup,” kata dia.
(cnn)
Komentar