Beda Perlakuan! Begini Respons Gibran soal Bobby Nasution Resmi Dipecat PDIP

JurnalPatroliNews – Solo – Calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka enggan berkomentar banyak soal Wali Kota Medan Bobby Nasution yang resmi dipecat dari PDI Perjuangan (PDIP) setelah menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran di ajang Pilpres 2023.

Bobby semula merupakan kader PDIP yang partainya mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

“Ya, tanya Bobby,” jawab Gibran singkat ketika dimintai tanggapan oleh wartawan di Balai Kota Solo soal nasib sang adik iparnya itu, Rabu, 15 November 2023.

Soal beda perlakuan dari PDIP terhadap Bobby dengan dirinya, Gibran mengatakan keputusan itu merupakan kewenangan para pimpinan PDIP. Menurutnya pertanyaan seputar masalah tersebut semestinya ditanyakan kepada jajaran pimpinan PDIP.

“Untuk masalah itu keputusannya ada di para-para pimpinan partai ya. Kalau perlakuannya lain ya tanyakan kenapa ke Pak Ketua DPC atau yang dari DPP,” tuturnya.

Sebelumnya, DPC PDIP Kota Medan resmi memecat Bobby sebagai kader partai. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dikeluarkan sebagai kader PDIP melalui surat bernomor 217/IN/DP-29.B-26.B/XI/2023 yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Kota Medan Hasyim dan Sekretaris Roby Barus pada 10 November 2023.

Adapun perlakuan PDIP, dalam hal ini DPC PDIP Kota Solo, kepada Gibran yang semula juga merupakan kader PDIP, diketahui hanya sebatas meminta putra sulung Presiden Jokowi itu untuk mengajukan surat pengunduran diri dari PDIP dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA).

Permintaan itu disampaikan melalui surat yang dilayangkan oleh Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada Gibran. Rudy sendiri bahkan mengakui bahwa yang disampaikan dalam suratnya kepada Gibran hanya sebatas saran.

Sementara itu, meskipun telah mendapatkan surat dari Rudy, diketahui Gibran tak kunjung mengajukan pengunduran diri maupun mengembalikan KTA kepada DPC PDIP Solo. Hingga akhirnya Rudy menyatakan pihaknya sudah tutup buku.

Istilah tutup buku tersebut, dijelaskan Rudy, memiliki arti pihaknya merasa sudah tidak perlu membicarakan persoalan itu lagi. Terlebih karena Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto pun sudah memberikan pernyataan bahwa Gibran sudah pamit dan bukan lagi kader PDIP.

Komentar