Cegah Kecelakaan Di Jalan, Ini Yang Harus Dipahami Pengemudi Mobil Sport

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Mobil jenis Sport memang menjadi gaya tersendiri bagi pengemudinya, namun membutuhkan skil yang mumpuni agar bisa mengendarai kendaraan super dengan aman.

Sebagai contoh, bagaimana mobil sport Porsche 911 Carrera S terlibat kecelakaan, menabrak bagian belakang sedan jenis Nissan Grand Livina, di Tol Kejapanan arah Sidoarjo, Minggu (17/3/24).

Dihimpun dari berbagai informasi, AKP Puguh Winarno, Kanit PJR Jatim II, menyebut, kecelakaan itu terjadi pada Minggu (17/3/24) siang, sekitar pukul 12:10 WIB.

Mobil Porsche berplat B 333 LKA, diketahui di kemudikan oleh Nissan Katama Angkas, warga Dukuh Pakis, Surabaya. Sedangkan Nissan Grand Livina Nopol L 1496 ACY, dikendarai oleh Rudy Andrianto bersama keluarganya.

Beruntung dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa. Namun dilaporkan, satu orang luka berat, yakni Anies Trihandayani, Istri Rudy, mengalami luka berat dibagian leher.

Puguh mengungkapkan, kecelakaan itu terjadi lantaran pengemudi Porsche ugal-ugalan. Mobil sport itu, menjadi tak terkendali dan menabrak bagian belakang mobil Nissan Grand Livina.

“Pengemudi mobil sport Porsche Carrera kurang antisipasi ada kendaraan di depannya sehingga terjadi tabrak belakang,” ungkap Puguh.

Menurut beberapa ahli, mengendarai mobil sport tak bisa asal kebut. Cara mengemudikan mobil sport, berbeda dengan mobil lainnya.

“Karakter mobil sport itu berbeda dengan kendaraan lain, dan nuansa membawa mobil sport itu berbeda, mulai dari melihat, mendengar, itu degup jantung luar biasa,” ujar Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), beberapa waktu lalu.

“Ada faktor psikis, baunya, dentuman suara knalpot ini akan memunculkan hormon endorfin. Begitu kita di dalam, sensasi yang namanya adrenalin naik. Ketika endorfin dibarengi adrenalin, maka logika sudah tidak main,” tambahnya.

Jusri mengingatkan, mengemudikan mobil sport harus mengenal karakter mobil sebelum turun ke jalan. Bekal dasar yang harus dimiliki pengemudi mobil sport, sambung Jusri, ada tiga hal, yakni mengetahui semburan tenaga, pengereman, dan performa handling.

Selain itu, lanjut Jusri, pengemudi juga harus memiliki soft skill. Hal ini, bisa diartikan kemampuan membaca potensi bahaya, mengukur jarak, menjaga kecepatan, mengatur jadwal istirahat selama perjalanan, dan lainnya.

“Harusnya kita sudah bisa menyimpulkan, kecelakaan di supercar bukan soal di masalah technical, bukan kendaraan yang super,” ucap Jusri.

“Lebih banyak terkait soft skill, melahirkan pola pikir kehati-hatian. Perilaku waspada, tertib, empati,” tandasnya.

Komentar