Dunia Jurnalistik Akan Berpacu Dalam Pusaran Teknologi Artificial Intelligence, Ini Kata Ruly Rahadian

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Artificial Intelligence yang biasa kita kenal dengan Teknologi AI atau Kecerdasan Buatan, telah memasuki hampir semua aspek kehidupan kita, termasuk dalam dunia jurnalistik. Karena munculnya media digital, tanpa sadar kita mengonsumsi konten berbasis kecerdasan buatan di mana-mana. Baik itu video yang direkomendasikan YouTube, umpan Facebook, atau jenis iklan yang kita lihat di situs web biasa, semuanya disediakan khusus untuk kita dengan penggunaan AI.

“AI kini juga memasuki bidang jurnalistik karena pengaruh media sosial, peran kecerdasan buatan dalam jurnalisme meningkat secara signifikan. Karenanya, perusahaan media secara aktif mencari bantuan dari AI untuk meningkatkan konten mereka.” Ujar Ruly Rahadian, pemerhati Perang Asimetris khususnya yang terkait dengan teknologi, dan juga pegiat media yang kami wawancara melalui telepon seluler, minggu 15 Januari 2023.

Tentunya dengan keahliannya tersebut, kami meyakini bahwa isu jurnalistik yang terkait teknologi pun bisa kami telusuri lebih dalam melalui pegiat media yang sangat produktif dalam menulis ini, serta aktif dalam beberapa organisasi media. Untuk itu kami mewawancara Ruly agar mengetahui lebih dalam mengenai Teknologi AI yang menurut informasi sudah digunakan dalam dunia Jurnalistik di berbagai belahan dunia.

“Selama bertahun-tahun, sebuah media harus bergantung pada jurnalis ahli untuk menulis artikel berita atau melaporkan peristiwa setiap hari. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa hal ini tidak dibutuhkan lagi, tetapi ada strategi baru untuk pembuatan konten dan komunikasi dasar yang berbasis AI atau Kecerdasan Buatan. Disitu dapat dilakukan peningkatan jumlah artikel biasa yang sifatnya hanya laporan, yang dapat ditulis oleh AI, sehingga jurnalis profesional dapat lebih fokus untuk menulis artikel yang lebih mendalam.” jelas Ruly menyambung pernyataan awal tadi.

Kecerdasan buatan sangat membantu kegiatan jurnalistik dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan memiliki perangkat lunak internal yang dapat menghasilkan artikel berita dalam hitungan menit. Semua kebutuhan kecerdasan buatan adalah data yang bisa berupa angka, audio, atau video. Perangkat lunak ini akan dapat menghasilkan artikel yang layak diberitakan ke target pembacanya.

Komentar