ESDM Minerba: Bisa Saja RI Ambil Alih Suplai  Batu Bara Rusia, Ini Alasannya?

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Tensi panas yang menimbulkan perang antara Rusia dan Ukraina belum juga ada tanda-tanda akan mendingin. Akibat itu, pasokan komoditas seperti halnya batu bara dari Rusia pelan-pelan mulai terganggu ke beberapa negara.

Apakah batu bara dari RI siap menggantikan suplai batu bara dari Rusia ke beberapa negara seperti China dan lainnya?

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba), Irwandy Arif melihat dalam konteks global bahwa saat China belum bisa melakukan impor batu baranya dari Rusia, yang mana Rusia memberikan ekspor batu baranya ke China hingga 17% dari total produksi batu baranya sebanyak 420 juta ton tahun ini.

Selain ke China, Rusia juga melakukan ekspor batu baranya ke beberapa negara di Eropa sebanyak 31% dari total produksi batu baranya.

“Ada angka ratusan juta ke Eropa yang terhambat eksporya,” ungkap Irwandy kepada rekan media dalam Closing Bell, Senin (7/3/2022).

Ia bilang, pengaruh perang Rusia dan Ukraina itu memang sangat mempengaruhi negara-negara Eropa saat ini, sementara dampak ke Asia belum begitu terasa.

“Kalau Eropa terpaksa membeli ke Asia, ongkosnya tinggi ditambah harga batu bara tinggi, mereka akan optimasikan keperluan batubara di dunia,” ungkap Irwandy.

Irwandy menilai bisa saja batu bara dari Indonesia bisa mengganti batu bara asal Rusia itu, terutama ke China. Pasalnya, saat ini hubungan antara Indonesia dan China sangat baik.

“Apakah tetap ekspor ke China? Karena Rusia masih mengalami masalah perbankannya. Itu konteks yang pertama,” tandas Irwandy.

Seperti yang diketahui, pemerintah membidik target produksi batu bara Indonesia mencapai 663 juta ton. Yang mana, sebanyak 497,2 juta tonnya dijual secara ekspor dan sisanya 165,7 juta ton untuk dalam negeri.

Komentar