Faktanya…! Gak Cuma BBM, Banyak Orang Mampu Kini Pilih Beli LPG Subsidi

“Orang itu yang langganan aku di sini biasanya beli dua tabung 3 kg sama satu tabung 12 kg. Sekarang belinya 3 kg semua,” bebernya.

Dia menuturkan, penjualan LPG 12 kg ini bisa mencapai 80% dibandingkan tahun lalu sebelum adanya kenaikan harga. Dia mengatakan, penjualan gas LPG 12 kg ini hanya dua sampai lima tabung per hari, berbeda dengan tabung 3 kg yang bisa mencapai 120 tabung selama enam hari.

“Kalau yang 12 kg kadang sehari ada dua, kadang lima ya. Maksudnya kita pesan saja, nanti ada yang beli, nanti beli lagi. Nggak bisa sekarang target sekian gitu nggak bisa, ya jarang banget yang belinya, jarang sekali. Makanya, kalau misalnya ada yang gede, kita seneng gitu ya,” ungkapnya.

Untuk diketahui, harga LPG non subsidi resmi dinaikkan Pertamina pada 10 Juli 2022 lalu. Kenaikan harga LPG saat itu karena Contract Price Aramco (CPA) masih di level US$ 725 per metrik ton.

Pada Juli 2022 lalu itu harga LPG di tingkat agen resmi Pertamina naik menjadi Rp 58 ribu per tabung untuk LPG 3 kg non subsidi berwarna pink, lalu Rp 100.000 – Rp 127.000 per tabung untuk LPG 5,5 kg, dan Rp 213.000 – Rp 270.000 per tabung untuk LPG 12 kg non subsidi.

Adapun harga jual LPG di tingkat pengecer kini telah mencapai Rp 220.000 – Rp 225.000 per tabung untuk LPG 12 kg dan Rp 110.000 per tabung untuk LPG 5,5 kg.

Sedangkan harga LPG subsidi 3 kg kini mencapai Rp 19.000 – Rp 22.000 per tabung.

Dengan asumsi harga LPG 12 kg Rp 220.000, maka artinya harga LPG per kilo gramnya berada di kisaran Rp 18.333. Sementara dengan harga LPG subsidi Rp 19.000 per tabung, maka harga per kg sebesar Rp 6.333. Artinya ada perbedaan hingga tiga kali lipat antara harga LPG subsidi dan non subsidi per kg-nya.

Komentar