JurnalPatroliNews – Buleleng – Kondisi kritis yang dialami, memaksa dokter penanggungjawab pasien (DPJP) merujuk staf pengajar Undiksha Singaraja untuk mendapat perawatan intensif di RS Sanglah di Denpasar. Setelah sempat mendapatkan perawatan medis, pasien bergejala yang sempat dirawat pada RSU Swasta di Singaraja tersebut dinyatakan meninggal dunia, Sabtu pagi (15/08) sekitar pukul 09.00 Wita.
“Kami juga baru mendapatkan informasi, meninggal dunia tadi pukul 09.00 WITA,” ungkap Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, saat dikonfirmasi Sabtu siang (15/08).
Ditandaskan, karena pasien tersebut meninggal dunia sebelum ada hasil swab dan sudah dirujuk ke RSUP Sanglah, maka informasi maupun penjelasan tentang penyebab kematiannya merupakan kewenangan RS Sanglah.
“Baik tentang hasil test swab maupun diagnosis klinis yang dapat menerangkan penyebab kematian pasien dengan status kasus konfirmasi tersebut,” jelasnya.
Suyasa yang juga Sekda Buleleng menambahkan, GTPP Covid-19 Buleleng sudah berkoordinasi dengan Rektor Undiksha Singaraja, Prof. Nyoman Jampel, terkait dengan strategi pengendalian Covid-19 agar tidak meluas terutama di lingkungan kampus.
Ada ucapan selamat jalan kepada salah satu guru besar Undiksha yang diposting di media sosial (FB).
Sebelumnya, lantaran seorang dosen dinyatakan terkonfirmasi atau positif terinfeksi Covid-19, Rektor Uniersitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd langsung melaksanakan Work From Home (WFH) selama 14 hari. Terhadap seluruh staf bergejala Covid-19 seperti batuk, flu dan demam juga langsung dilakukan test swab.
“Sesuai hasil koordinasi dengan Kadiskes dan Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Buleleng, hari ini sudah dilaksanakan test swab kepada 19 orang staf, utamanya yang dalam kondisi bergejala. Astungkara, hasilnya tes swabnya tidak ada yang positif,” tandasnya.
(TiR).