Inilah Masa Depan Indonesia, Selain IKN, Jokowi Bakal Sulap Kalimantan Jadi Semegah Ini

“Kalau ada keramaian berarti perlu restoran, perlu sekolah, dari TK, SD, SMP, SMA, Universitas, perlu rumah sakit, perlu klinik, perlu entertainment, hiburan, perlu mal, dan lain lain,” tutur Presiden.

Tidak hanya Istana, Jokowi juga menargetkan pembangunan 36 rumah menteri bisa selesai pada bulan Juni 2024 nanti. Bahkan, pemerintah sudah memastikan bahwa sejumlah PNS akan diangkut ke IKN, terutama PNS yang berusia muda. Di IKN, para PNS akan diberikan fasilitas tempat tinggal dan penunjang bagi keluarga mereka.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun sudah memulai kegiatan konstruksi pembangunan infrastruktur di kawasan IKN untuk target tahun 2022-2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono menyebut ada sebanyak 40 kegiatan konstruksi dengan biaya Rp 25,98 triliun termasuk dari anggaran reguler Kementerian PUPR tahun 2022.

“Hingga minggu ketiga Desember telah terkontrak 24 kegiatan sebesar Rp 15,8 triliun dan pada akhir Desember terkontrak 16 kegiatan sebesar Rp 8,89 triliun,” kata Basuki dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Selasa (17/1/2023).

Mega Proyek Dekat IKN

Selain proyek perpindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser, Kalimantan Timur, Jokowi juga memiliki mega proyek lainnya di Kalimantan. Mega proyek tersebut yakni kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Presiden Jokowi telah menyaksikan langsung acara groundbreaking proyek kawasan industri di Kalimantan, yakni milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan pada 21 Desember 2021 lalu.

Tak hanya berada di lahan yang luas, proyek kawasan industri hijau di Kalimantan ini diperkirakan membutuhkan investasi jumbo hingga US$ 132 miliar atau sekitar Rp 2.000 triliun.

Presiden pun pada 28 Februari 2022 lalu kembali mengunjungi kawasan industri hijau tersebut untuk mengecek kelanjutan pembangunannya.

Usai meninjau pembangunan proyek di kawasan industri KIPI tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kawasan industri ini nantinya dipersiapkan untuk pembangunan industri baterai kendaraan listrik.

Disebut kawasan industri hijau karena sumber energi untuk kawasan industri ini tak lain berasal dari pembangkit listrik energi baru terbarukan, salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang masing-masing akan dibangun hingga kapasitas 10 Giga Watt (GW).

“Ya, ini kawasan Industrial Park Indonesia yang semuanya seluas 13 ribu hektare, yang nantinya ini dipersiapkan untuk pembangunan industri EV battery, yang pertama. Yang kedua, untuk pembangunan petrokimia, petrochemical.

Kemudian yang ketiga, untuk pembangunan industri aluminium. Yang semuanya kita harapkan nanti didukung oleh energi hijau, oleh renewable energy, oleh hydropower dari Sungai Mentarang, Sungai Kayan di Kalimantan Utara,” ungkap Jokowi, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (28/02/2023).

“Dan memang perlu transisi, ada transisinya, tidak langsung ke energi hijau, tapi ada transisinya. Tetapi, kita harapkan dengan kekuatan kompetitif seperti itu, energinya hijau, kemudian barang-barang produk yang dihasilkan juga produk-produk hijau. Inilah yang akan menjadi kekuatan Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara.”

“Ini adalah green industrial park yang terbesar di dunia dan inilah masa depan Indonesiaq, masa depan Indonesia ada di sini. Kalau ini terealisasi dengan baik, semuanya pasti akan berbondong-bondong ke sini, industri apa pun yang berkaitan dengan green product pasti akan menengok ke kawasan ini.”

“Dan, progres ini akan saya ikuti terus perkembangannya dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, sehingga betul-betul tidak meleset dari schedule yang telah kita tentukan. Saya kira kalau melihat lapangan, kelihatannya saya tadi tanya di lapangan tidak ada masalah. Perizinan semuanya sudah komplet, sudah siap ya,” tandasnya.

Berikut beberapa mega proyek yang akan dibangun di Kawasan Industri di Kaltara ini:

  1. Pabrik petrokimia
Pabrik petrokimia di Kawasan Industri Kaltara ini rencananya akan menjadi pabrik petrokimia terbesar di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 4×16 juta ton per tahunnya.
  2. Smelter Alumina
Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) alumina dengan kapasitas 3 juta ton akan dibangun di kawasan industri ini.
  3. Pabrik Besi dan Baja
Rencananya akan dibangun pabrik besi dan baja (iron and steel) dengan kapasitas 5 juta ton per tahun.
  4. Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Pabrik baterai untuk kendaraan listrik maupun pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) akan dibangun dengan kapasitas 265 Giga Watt hour (GWh).
  5. Industrial and Polycristalline Silicon
Rencananya juga akan dikembangkan pabrik polycristalline silicon dengan kapasitas 1,4 juta ton.

Komentar