JurnalPatroliNews – Tangerang, Pemerintah di wilayah Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangsel) resmi menunda proses kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 lantaran wilayahnya masih masuk dalam zona merah penyebaran covid-19.
Penundaan proses KBM tatap muka ini juga sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam Penanganan Covid-19 dan Surat Edaran Nomor 420/2451-Huk/2020 taggal 23 Desember 2020 tentang Penundaan Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Provinsi Banten.
Dengan ini maka pembelajaran tetap akan dilakukan secara daring
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan, Taryono mengatakan kegiatan belajar semester genap tahun ajaran 2020/2021 dimulai pada hari Senin, 4 Januari 2021 kemarin dan masih melalui daring.
“Namun demikian, sekolah saat ini juga terus diminta mempersiapkan pelaksanaan KBM tatap muka diera new normal bisa dijalankan. Dimana sesuai dengan pedoman SKB 4 menteri adalah satuan pendidikan agar mengisi dan memenuhi daftar periksa yang ada di dapodik (Data Pokok Pendidikan),” ungkap Taryono saat dihubungi media, Rabu (6/1/2021).
Senada, Dinas Pendidikan Kota Tangerang juga telah menyiapkan langkah antisipasi untuk terselenggaranya proses belajar mengajar meskipun dengan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh. Salah satunya dengan menggunakan metode video.
“Kita tetap menggunakan metode pembelajaran daring untuk semester genap 2020/2021 ini. Untuk menunjang kesiapan materinya, kita juga telah siapkan video-video pembelajaran untuk masing-masing bidang studi. Jadi guru tak perlu susah dalam memberikan materi, tetapi siswa juga dapat melihat video tentang materinya melalui video yang dibagikan. Ini sebagai langkah kita untuk tetap terselenggaranya pendidikan dengan baik di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin.
Sementara itu, salah satu tenaga pendidik di Kota Tangerang, yang dihubungi sejumlah media mengaku agak sedikit kecewa dengan penundaan pembelajaran tatap.
Namun begitu, demi kebaikan bersama maka mereka akan tetap berupaya melakoni proses pembelajaran dengan menggunakan metode daring ini.
“Sebenarnya ya kami kecewa sudah lama. Yang kecewa bukan kami dari tenaga pendidik saja, namun siswa juga banyak yang kecewa penundaa KBM Tatap muka ini. Jadi, pas kemarin ada instruksi PJJ lagi, ya kecewa juga sedikit. Tapi, ya kami paham kenapa harus PJJ lagi karena demi kebaikan bersama. Saya pikir di semester ini siswa-siswi juga sudah banyak yang antusias untuk menjalani proses KBM PJJ ini, dimana dari hari,” tandas Wakil Kepala Kesiswaan SMAN 7 Kota Tangerang, Dikdik M Hirza.
(*/lk)
Komentar