“Kebangkrutan Ekonomi Srilanka dan Pakistan: Risiko yang Dihadapi Indonesia dan Upaya Mitigasi”

Wija menyimpulkan atas apa yang terjadi di Srilanka “Pertama, demokrasi yang terdegradasi ada begitu banyak aktivitas anti demokrasi yang dilakukan para politisi Srilanka. Kedua, Akibat demokrasi yang terdegradasi muncul politisi dan pemerintahan yang lalai dan corrupt hasilnya kerap muncul kebijakan yang buruk. Tidak untuk kepentingan rakyat tapi untuk interest kelompok, investor politik, etnis. Kondisi Srilanka yang seperti itu, merupakan warning bagi Indonesia untuk sekadar mengingatkan jika ada hal-hal yang sama terjadi di Indonesia.” Tegasnya.

“Karena buruknya kebijakan, maka akibatnya fiskal bangkrut dan masyarakat Srilanka sengsara. Utamanya karena dia tidak mempunyai lagi cukup valas untuk membayar utang-utang luar negeri yang dulu dibayar antara lain dengan devisa remittance buruh migran dan investasi, turisme. Berikutnya terjadi lingkaran yang menyengsarakan di Srilanka.” Pungkasnya.

Komentar