JurnalPatroliNews – Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 hanya mencapai 5 persen. Angka ini berada di bawah target pemerintah yang sebelumnya dipatok sebesar 5,2 persen.
“Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy),” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers terkait hasil rapat berkala KSSK pertama di tahun 2025, Jumat (24/1/2025).
Faktor Pendorong Pertumbuhan
Meski lebih rendah dari target, ekonomi pada kuartal IV 2024 diperkirakan tetap stabil. Hal ini didukung oleh peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga, serta belanja pemerintah yang meningkat pada akhir tahun.
“Faktor tambahan seperti Pilkada serentak di bulan November 2024 dan momentum liburan akhir tahun turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan di kuartal terakhir tahun lalu,” ujar Sri Mulyani.
Dampak Dinamika Global
Di sisi lain, tantangan global turut memengaruhi prospek ekonomi Indonesia. Sri Mulyani menjelaskan bahwa kondisi ekonomi dunia menunjukkan pola divergensi, dengan pertumbuhan yang bervariasi antar negara. Situasi ini menciptakan kompleksitas dan ketidakpastian di pasar keuangan global, termasuk di Indonesia.
Sebagai contoh, ekonomi Amerika Serikat (AS) tercatat tumbuh kuat hingga kuartal IV 2024, sementara kawasan Eropa dan Jepang mengalami pelemahan.
“Ekonomi AS yang solid, ditambah perbaikan pasar tenaga kerja, telah memengaruhi kebijakan tarif dan proses penurunan inflasi. Namun, inflasi di AS diperkirakan tetap berada pada level yang tinggi,” jelasnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi global yang tidak merata dan tantangan ketidakpastian pasar, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2024 dipastikan tidak sesuai target awal. Kendati demikian, momentum akhir tahun seperti Pilkada dan liburan diharapkan tetap memberikan dukungan positif bagi stabilitas ekonomi domestik.
Komentar