Macet! Gara-gara Jadi Langganan Banjir, Menteri PUPR Basuki Mau Evaluasi Tol BSD

Di awal September pun Tol BSD sempat kebanjiran juga. Titik banjirnya pun ternyata sama, di KM 8 juga. Tol BSD pun ditutup juga saat itu. Banjir kala itu disebut sudah mencapai 40 ketinggiannya.

Di sisi lain, menurut Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang biang kerok utama Tol BSD kerap kebanjiran adalah buruknya rencana tata guna lahan yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang Selatan.

Tol BSD sendiri sudah cukup tua umurnya, Deddy bilang tol itu sudah dibangun sejak medio awal 1990-an. Namun, ternyata rencana tata ruang dan wilayah di sekitar jalan tol sangat buruk sehingga setelah sekitar 30 tahun tol itu eksis masalah baru bermunculan.

“Ini hubungannya sama masalah tata guna lahan juga. Jadi gini tol kan dibangun setahu saya tahun 1990an lah, 1992 kayaknya. Nah sekarang kan 2022, sudah 30 tahun di situ. Jadi ini perencanaan tol itu sendiri tidak mampu menyelesaikan permasalahan ke depan. RT-RW-nya buruk,” ungkap Deddy kepada rekan media, Jumat (30/9/202).

Deddy menyebut di tahun 1990-an daerah sekitar Tol BSD belum terbangun masih banyak sekali lahan kosong. Namun kini pembangunan terjadi dengan pesat, lingkungan di sekitar jalan tol jadi sangat padat.

Saking padatnya tidak ada lagi sumur resapan air dan daya tampung air hujan di sekitar jalan tol. Semua berubah menjadi pemukiman.

Komentar