Menko Airlangga Gelar Rapat Terbatas Bahas Dampak Konflik Iran-Israel

JurnalPatroliNews – Jakarta – Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengambil langkah antisipatif terhadap potensi dampak rambatan konflik antara Iran dan Israel.

Rapat tersebut melibatkan semua unsur kedeputian di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta beberapa Duta Besar pada hari Senin (15/4/24).

Menurut Airlangga, dampak dari konflik ini kemungkinan baru akan terasa pada pembukaan pasar besok pagi. Langkah-langkah antisipatif akan diambil untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap kemungkinan kenaikan harga komoditas, terutama minyak, dan emas sebagai safe haven, serta dampaknya pada sektor lainnya.

Pemerintah juga memperkirakan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang dapat menyebabkan kenaikan biaya kargo, terutama untuk produk seperti gandum, minyak, dan komponen alat produksi dari Eropa.

“Namun langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas, sebagai aset safe haven, dan rambatan ke sektor lainnya,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Senin (15/4/24).

Rapat tersebut juga membahas respons terhadap konflik di tingkat regional dan global, kinerja sektor perbankan dan pasar modal, pengendalian inflasi, serta koordinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk mengelola nilai tukar dan defisit anggaran.

“Kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga,” jelasnya.

Meskipun demikian, perekonomian Indonesia dinilai masih cukup kuat, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan inflasi yang terkendali. Neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus hingga Februari 2024, yang mendukung Cadangan Devisa yang tetap kuat hingga Maret 2024.

Komentar