Nasib Pekerja Semakin Miskin dan Menderita, Ini Hasil Penilitian : Orang Kaya Berhemat Akibat Corona

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang kaya di Amerika Serikat secara drastis telah memangkas pengeluaran pribadi mereka selama krisis virus corona.

Hal ini berimbas pada nasib pekerja yang semakin miskin dan menderita.

Menurut studi kelompok riset berbasis di Harvard yakni Opportunity Insights, sekitar 25% penerima penghasilan teratas berkontribusi lebih dari separuh penurunan drastis dalam sektor konsumsi dan belanja domestik sejak dimulai pandemi

Para peneliti mengungkapkan bahwa pengeluaran yang dipangkas oleh orang-orang tajir selama pandemi adalah biaya makan di restoran, hotel, dan transportasi yang berdampak besar pada bisnis dan pekerja yang mengandalkan hidup dari sektor tersebut.

Pedagang kecil di wilayah elite telah kehilangan lebih dari 70% pendapatan mereka ketika virus itu menyerang. Sementara, kata penelitian itu, mereka yang berada di daerah miskin hanya kehilangan 30 %.

Dampaknya lebih luas, karena PHK juga terjadi di bisnis yang berada di kawasan elite, terjadi dalam dua pekan sejak krisis dimulai. Sementara di kawasan yang lebih rendah, hanya 30% kehilangan pekerjaan.

“Bisnis di daerah yang lebih makmur tidak hanya memberhentikan lebih banyak pekerja berupah rendah tetapi juga memposting lebih sedikit pekerjaan untuk mempekerjakan pekerja baru, ini menunjukkan bahwa pemulihan mungkin memakan waktu lebih lama di daerah tersebut,” tulis para peneliti Opportunity Insights.

Meski begitu, orang kaya tidak menghabiskan uangnya begitu saja karena mereka perlu berhemat. Pengeluaran untuk barang mewah lainnya yang tidak memerlukan kontak fisik itu tidak turun, dan perusahaan jasa profesional melihat kerugian yang jauh lebih kecil, menunjukkan pengurangan yang lebih luas didorong oleh masalah kesehatan daripada pengurangan pendapatan atau kekayaan.

Data tersebut mengungkapkan dimensi baru dari penurunan ekonomi terburuk sejak Great Depression, yang dipicu oleh pandemi yang memaksa restoran, ritel, dan bisnis lain mengurangi operasi bahkan menutupnya.

Studi ini didasarkan pada basis data waktu nyata yang dibangun Opportunity Insights untuk melacak dampak ekonomi dari virus corona menggunakan data dari prosesor kartu kredit, perusahaan penggajian dan sumber sektor swasta lainnya.

(/lk/)

Komentar