Ngeri..! Tokoh Ini Jadi Orang Terkaya ke-3 Dunia Berkat Menambang Hasil Bumi RI, Peringkatnya Dibawah Elon Musk!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Gautam Adani, Pemilik Adani Group, menjadi orang terkaya ke-3 dunia setelah Bernard Arnault dan Elon Musk versi Forbes Real Time Billionaire. kekayaan milik Adani tersebut, tercatat lebih dari US$ 100 miliar.

Sumber kekayaan Adani ini, kebanyakan berasal dari mengeruk hasil bumi Indonesia. Ia pun, resmi menyandang gelar orang terkaya di Asia.

Adani meraih posisi itu, karena terjadinya peningkatan tajam pada kekayaannya dalam dua tahun terakhir. Dikutip dari Forbes Real Time Billionaire, Ia diperkirakan memiliki kekayaan bersih US$ 116,7 miliar atau setara dengan Rp 1.809 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$).

Sementara itu, Bloomberg Billionaire Indeks juga menempatkan Adani sebagai taipan terkaya di Asia dengan harta US$ 110 miliar (Rp 1.705 triliun).

Harta kekayaan Adani melonjak tajam, sejalan dengan peningkatan harga komoditas yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina. Tahun lalu saja, kekayaannya memang sudah bombastis atau tercatat sekitar US$ 75 miliar, tapi masih berada di belakang Mukesh Ambani pemilik Reliance Industri.

Dirinya tercatat sebagai pengusaha generasi pertama dari Gujarat di wilayah barat India, yang memulai bisnis perdagangan komoditas pada era 1980-an. Kemudian bisnisnya menggurita ke sektor Energi, Pelabuhan, Bandara, Transportasi, Pertahanan, Properti dan keuangan, selama empat dekade berikutnya.

Lain halnya dengan Ambani, kekayaannya terkonsentrasi di satu Perusahaan. Adani tercatat setidaknya memiliki enam perusahaan, dengan valuasi lebih dari 1 triliun rupee atau setara dengan Rp 190 triliun (kurs Rp 190/rupee), yang mana beberapa dari perusahaan tersebut, mencatatkan kinerja saham yang luar biasa tahun ini.

Harga saham perusahaan yang tergabung dalam Grup Adani, melonjak signifikan tahun ini. Bahkan, ada yang tercatat naik hingga ratusan persen. Saat ini, terdapat sembilan perusahaan publik di India yang masuk dalam Grup Adani, meningkat dari semula enam perusahaan. Tambahan perusahaan baru tersebut termasuk Adani Wilmar, usaha patungan dengan miliarder agribisnis Singapura Kuok Khoon Hong, Wilmar Internasional serta dua perusahaan semen yang diakuisisi tahun ini.

Gurita Bisnisnya ini juga Sampai ke Indonesia, yaitu dibidang Tambang Batu Bara.

Salah satu perusahaan yang menjadi tulang punggung utama impor batu bara Adani adalah, anak usaha perusahaan yang memiliki tambang batu bara di Indonesia.

PT Adani Global, merupakan anak usaha Adani Enterprise yang fokus di bidang Tambang, Logistik, dan perdagangan Batu Bara. Dikutip Situs resmi perusahaan menyebut, Adani memperoleh izin usaha pertambangan (IUP) produksi pada tahun 2007.

Penambangan Batu Bara Adani ini, dilakukan lewat PT Lamindo Inter Multikon, di pulau kecil yang terletak di Kalimantan Utara yang bernama Pulau Bunyu.

Data Modi dan Geoportal Minerba menyebut, Lamindo memiliki IUP aktif hingga 2037 atas lahan seluas 2.414 hektar atau mencapai 12% dari total besar pulau Bunyu.

Meskipun konsesi di pulau kecil tersebut memiliki daya rusak yang kian meluas, oleh jaringan advokasi tambang, Lamindo menyebut bahwa perusahaan melakukan program pelestarian lingkungan secara berkala, walaupun masih sebatas pembersihan pantai dan penyediaan air bersih.

Proyek di Indonesia ini, merupakan proyek luar Negeri pertama Grup Adani, dalam penambangan dan operasi batu bara.

Perusahaan menyebut, keputusan menambang di Indonesia sejalan dengan tekad jangka panjang Adani untuk mengatasi permasalahan permintaan tinggi batu bara di India yang kekurangan energi.

Komentar