Petisi Tolak Otsus Diluncurkan di Papua Niguni

Jurnalpatrolinews – Port Moresby : Mengikuti gelombang aksi gerakan tolak Otonomi Khusus Jilid II, orang-orang West Papua yang berada di Papua Niguni memulai pertemuan perdana untuk menggalang petisi penolakan Otsus di seluruh Papua Nugini  hari ini, Rabu (5/08/2020), bertempat di Kamp Pengungsi Rainbow, Port Moresby.

Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai kelompok organisasi dan komunitas orang West Papua yang bermukim di PNG selama berpuluh-puluh tahun. Mereka menuntut Pemerintah Indonesia segera hentikan Otsus dan memberi kemerdekaan kepada bangsa Papua. Pada kesempatan ini mereka juga sepakat untuk mendukung dan menggalang Petisi Rakyat Papua di PNG.

“Kami mendukung apa yang sedang digalang oleh rakyat West Papua di dalam negeri. Kami semua bersatu, baik di dalam negeri maupun orang Papua yang ada di luar negeri. Sebab, kami semua ingin kemerdekaan” tegas Constantinopel Ruhukail, salah satu pemimpin perjuangan yang berada di Port Moresby.

Diskusi cukup alot. Seorang mama yang tak ingin disebutkan namanya tampak mencucurkan air mata sambil mengenang pengorbanan perjuangan dalam pengungsian. “Kami ada disini karena perjuangan kemerdekaan dan kami yakin bahwa suatu ketika kami pulang sebagai manusia merdeka,” pungkas mama

Sementara itu, Pertemuan ini menyepakati Sekretariat Bersama untuk menggalang petisi di seluruh basis orang West Papua yang ada di seluruh Papua Niguni, dimulai dari Port Moresby, ibukota Papua Niguni. Sonny Karubaba ditunjuk menjadi koordinator Sekber.

Pada pertemuan ini ikut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal dari Koalisi NGO dan CSO di PNG, Philip Kepa yang memberikan dukungan terhadap petisi. “Kami menolak Otsus dan mendukung referendum kemerdekaan untuk West Papua. Kami juga akan buat Petisi untuk rakyat PNG untuk disampaikan ke ICJ” Kata Philip Kepa, salah satu pimpinan NGO yang disegani di PNG.

Kepada media, Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP), Victor Yeimo menyampaikan bahwa Petisi sedang terdistribusi ke seluruh orang Papua yang ada di luar negeri dan dalam negeri. “Inilah waktunya rakyat menentukan sikap politiknya sendiri dan menolak tunduk dibawa koloniaisme Indonesia” pungkas Victor.

Selain di PNG, Petisi ini juga sedang digalang di bedua Australia, dimana komunitas orang Papua bermukim disana. Ronny Kareni, salah satu aktivis yang juga diplomat ULMWP untuk Pasifik menyampaikan bahwa dirinya sedang mengkonsolidasikan dukungan rakyat Papua dan masyarakat Australia juga Pasifik.  (suara papua)

Komentar