JurnalPatroliNews – Jakarta,- Jelang Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang kurang dari dua tahun ini, berbagai lembaga Survei masih terus berlomba mencari tahu sosok Pemimpin Bangsa pilihan Rakyat nanti.
Salah satu lembaga yang melakukan survei tersebut adalah, Indonesia Political Opinion (IPO). Survei IPO yang digelar pada 23-28 Mei 2022 ini, menunjukan, 10,4 persen Responden memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden. Disusul Anies Baswedan, dengan 10,1 persen, dan disusul Ganjar Pranowo dengan 7,6 persen.
Melihat hasil survei IPO tersebut, Syarief Hasan, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, menilai, elektabilitas Prabowo sudah tidak bisa terdongkrak lagi, meski saat ini menjadi kandidat tertinggi.
Ia mengatakan, Psikologis Masyarakat Indonesia saat ini, diyakini sudah bosan dengan figur Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) wajah lama.
“Saya melihat capres yang memiliki survei tertinggi sampai sekarang Prabowo. Ini sudah maksimum, tidak akan naik,” ujar Syarief dalam diskusi Polemik, Sabtu (4/6/22).
Ia menyebut, tren keterpilihan Prabowo akan makin menurun, mengingat waktu jelang Pilpres tinggal dua tahun lagi.
Ia juga meyakini, rakyat sudah bosan dengan kandidat Capres yang berulangkali ikut kontestasi lima tahunan itu. Rakyat, menunggu sosok baru yang berkomitmen terhadap perubahan.
“Saya melihat rakyat ini memerlukan figur-figur baru, bukan yang sekarang eksisting, yang selama ini maju sebagai capres,” tandasnya.
Komentar