Sakit Apa Luhut Binsar Pandjaitan Sampai Pilih Perawatan di Singapura Dibanding di Indonesia?

Dalam kesimpulannya ia menemukan bahwa ada lima aspek penilaian dari pasien terhadap layanan berkualitas di rumah sakit Singapura, yaitu teknis, interpersonal, nyata, akses dan daya tanggap, dan nilai.

Dimensi tersebut penting bagi pasien. Ia merekomendasikan bahwa menyesuaikan model kualitas pelayanan dengan kebutuhan dan keunikan pelayanan rumah sakit merupakan suatu ukuran yang bermanfaat bagi penelitian kualitas pelayanan.

Sementara itu, ilmuwan dari Amerika Serikat, William A. Haseltine, dalam bukunya, Affordable Excellence: The Singapore Healthcare Story menuliskan bahwa Singapura telah mencapai hasil luar biasa baik dalam sistem layanan kesehatan berkualitas tinggi maupun dalam mengendalikan biaya perawatan.

Dalam hal per kapita dan persentase Produk Domestik Bruto (PDB), pengeluaran layanan kesehatannya merupakan yang terendah dibandingkan negara-negara berpendapatan tinggi di dunia. Mengapa bisa demikian?

Ia mengatakan bahwa jawaban atas pertanyaan itu lebih besar dari sekadar proses menyatukan sistem pelayanan kesehatan.

Ada beberapa faktor yang lebih besar yang berkaitan dengan semangat dan filosofi Singapura itu sendiri, cara pemerintahannya, cara pemerintah menangani permasalahan dalam negeri, dan cara menghadapi dunia.

Dalam penelitiannya di Singapura, ia menemukan tiga kualitas menarik yang tertanam dalam struktur negara ini yang memungkinkan negara ini mencapai kesuksesan luar biasa di banyak bidang, termasuk layanan kesehatan.

Hal tersebut adalah kesatuan politik jangka panjang, kemampuan untuk mengenali dan menetapkan prioritas nasional, dan keinginan yang konsisten untuk kesejahteraan kolektif dan keharmonisan sosial negara.

Komentar