Sumber Daya EBT Melimpah, Bahlil Ajak Kerja Sama Tiongkok

Pemerintah Indonesia menawarkan peluang kolaborasi kepada Tiongkok berdasarkan potensi besar sumber daya Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kayan (13.000 MW) dan Mamberamo, Papua (24.000 MW).

“Ini adalah potensi yang kami tawarkan kepada Tiongkok untuk dapat berkolaborasi bersama. Kami tidak bisa melakukannya sendiri,” ujar Bahlil.

Selain itu, Bahlil menyampaikan apresiasi pemerintah Indonesia kepada pemerintah Tiongkok atas terselenggaranya forum ini.

“Merupakan suatu kehormatan bagi saya dapat menyambut Anda semua di Bali dalam acara Indonesia-China Energy Forum ke-7. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada delegasi dari China, terutama Administrator Zhang Jianhua, atas kerja sama di bidang energi selama ini,” pungkas Bahlil.

Administrator National Energy Administration (NEA) Tiongkok, Zhang Jianhua, menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok melihat prospek cerah dalam hubungan bilateral tersebut.

“Indonesia dan Tiongkok memiliki visi yang sama dalam pembangunan energi. Kami membahas kemitraan strategis yang dapat mempengaruhi pasar global,” kata Zhang.

Indonesia dan Tiongkok secara rutin mengadakan forum bilateral setiap dua tahun sekali, yaitu Indonesia-China Energy Forum (ICEF), yang dipimpin oleh Menteri ESDM RI dan Administrator National Energy Agency (NEA) Tiongkok. Forum ini pertama kali diadakan pada tahun 2002 dan diikuti oleh sejumlah pejabat pemerintah serta pengusaha dari kedua negara.

Komentar