Susi Pudjisatuti Sampai Memohon ke Presiden Joko Widodo

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Pemerintah berencana mengimpor sebanyak satu juta ton beras menuai pro dan kontra. Mantan anak buah Presiden Jokowi secara blak-blakan memprotes rencana Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi itu.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Jokowi untuk menghentikan rencana impor beras tersebut.

“Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yg panen, panen juga berlimpah. Mohon berikan dukungan kpd Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yg lain. @jokowi @KemenBUMN @kementan @Kemendag,” ungkap Susi melalui akun Twitter-nya, Selasa (16/3).

Diketahui, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana mengimpor beras dengan alasan untuk menjaga pasokan atau iron stock.

Lutfi memastikan beras impor baru akan dikeluarkan jika memang diperlukan. Sehingga tidak mengganggu pasokan produksi petani dalam negeri.

Sebelumnya, rencana impor beras itu juga dikecam dengan oleh Gerakan Muda (Gema) Nasional. Disebutkan, selain para petani akan panen raya, rencana ini jelas-jelas akan bertabrakan dengan program ketahanan pangan nasional Food Estate.

Ketua Umum Gema Nasional, Eko Saputra mempertanyakan rencana pemerintah yang dinilainya tanpa perhitungan matang. Menurutnya, tidak ada urgensitas apa pun sehingga harus mengimpor beras dari luar negeri.

“Kita negara agraria dan mayoritasnya adalah petani. Jangan asal main impor saja. Memangnya kita sedang kekurangan beras? Kan saat ini sedang memasuki masa panen raya. Buat kebijakan jangan ngaco,” tegas Eko Saputra dalam keterangan pers yang diterima Askara, Senin (15/3).

Impor satu juta ton beras itu terdiri dari 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.

Lalu kebijakan yang kedua, adalah penyerapan gabah oleh Perum Bulog setara beras 900.000 ton. Penyerapan itu dilakukan saat panen raya pada Maret sampai dengan Mei 2021 dan 500.000 ton pada Juni sampai September 2021.  (***/. dd – askara)

Komentar