Tak Terima Hasil Pengumuman CPNS, Massa Bakar Kantor Pemerintah di Keerom

JurnalPatroliNews – Jayapura, Ratusan massa membakar kantor pemerintahan di Kabupaten Keerom, Papua karena tak terima dengan hasil pengumuman tes CPNS, Kamis (1/10/2020) sekitar pukul 16.16 WIT.

Massa dengan jumlah sekitar 250 orang melakukan pengerusakan di seputaran Kantor Bupati Kabupaten Keerom dengan melempari kaca bangunan Kantor Bupati dengan batu.

Anggota gabungan BKO Brimob Polda Papua bersama anggota Polres Keerom mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta menembakan gas air mata agar massa berhenti melakukan tindakan anarkisnya. Tak hanya itu. Polisi melakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil Water Cannon Polres Keerom untuk memukul mundur dan melerai massa yang merusak Kantor Bupati.

Pada Pukul 16.30 WIT, selain melakukan perusakan kantor Bupati, massa juga melakukan aksi pembakaran yang menyebabkan seluruh bangunan Kantor Disnaker, Kantor PMK hangus terbakar.

Gabungan anggota BKO Brimob Kotaraja bersama personel Polres Keerom kembali mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta mengeluarkan tembakan gas air mata untuk menghentikan massa yang melakukan aksi pembakaran. Massa kemudian dapat dikendalikan dan dipukul mundur.

Kepolisian melakukan pengamanan, dengan penambahan BKO Polda Papua 1 SSK (Brimob Polda dan Samapta Polda Papua). Mereka lalu membubarkan massa. Polisi kemudian bernegoisasi dengan para tokoh serta mendata jumlah kerusakan akibat kejadian tersebut.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, saat ini situasi dapat dikendalikan oleh aparat keamanan dan anggota masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

“Kantor Bupati Keerom sebagian kaca pecah akibat lemparan batu, Kantor Disnaker dan Kantor PMK hangus dibakar massa,” ujar Kabid Humas Ahmad Musthofa Kamal, Kamis (1/10/2020) malam

Diungkapkan, jalan Trans Arso yang sempat diblokir massa telah dibuka kembali. Kasus perusakan dan pembakaran ini dilakukan pascapengumuan hasil CPNS Formasi 2018 Kabupaten Keerom. “Kami meminta warga lainnya untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya kejadian yang terjadi saat ini,” papar Ahmad Musthofa Kamal.

(bs)

Komentar