Tinjau Pupuk di Kaltim, Airlangga Sebut Tak Ada Revolusi Pertanian Tanpa Pupuk!


JurnalPatroliNews – Kaltim – Industri pupuk, lembaga penelitian, dan kementerian terkait didorong untuk memperbarui infrastruktur agar lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga dalam menghadapi tantangan global, seperti fluktuasi harga bahan baku dan perubahan iklim.

“Tujuan utama pembangunan pabrik pupuk adalah untuk mendukung produksi beras, bukan petrokimia. Tidak ada revolusi pertanian tanpa pupuk,” ujar Airlangga dalam pernyataannya pada Rabu (14/8).

Airlangga juga melakukan kunjungan ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di Kota Bontang pada Selasa (13/8). Ia memberikan apresiasi terhadap peran penting Pupuk Kaltim dalam mendukung kebijakan pupuk nasional.

“Saya yakin kita akan bisa menjadi negara pertama di Asia Pasifik (yang memproduksi) green fertilizer terbesar. Jadi, itu mungkin tantangan ke depan sesuai rencana transisi energi,” lanjut Airlangga.

Menko Airlangga menyebut bahwa sumber energi masa depan akan beralih ke hidrogen, namun Indonesia juga memiliki potensi besar dalam produksi ammonia.

Ammonia yang digunakan beberapa negara sebagai campuran dalam pembakaran batu bara ini, bisa menjadi kekuatan Indonesia dalam menciptakan energi hijau melalui kombinasi ammonia dan teknologi carbon capture and storage.

Pemerintah telah menetapkan alokasi volume pupuk bersubsidi untuk tahun 2024 sebesar 9,55 juta ton, meningkat dari alokasi awal sebesar 4,7 juta ton.

Anggaran subsidi pupuk juga ditambah sebesar Rp7,1 triliun, sehingga total anggaran mencapai Rp33,78 triliun.

Komentar