Usulan Mempercepat Waktu Pelantikan Prabowo-Gibran dan Dinamika Transisi Kekuasaan

Memang sekarang para politisi (dan beberapa parpol) terus bermanuver untuk bisa menjadi bagian dari kekuasaan inti. Termasuk politisi (parpol) yang tadinya bukan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Beberapa pengamat pun sudah berspekulasi tentang bakal terjadinya reshuffle besar-besaran, ini demi mempersiapkan tim Prabowo-Gibran bisa bekerja lebih baik.

Seperti lari estafet maka pelari berikutnya sudah berlari saat menerima tongkat estafetnya. Tidak perlu tunggu-tunggu segala, pertahankan momentum.

Lagi pula fenomena Jokowi ini istimewa, approval rate yang tetap tinggi di masa akhir kepresidenannya menjadi jaminan bagi penerusnya untuk konsisten melanjutkan program-program pembangunan Jokowi yang memang disukai oleh rakyat.

Beberapa “orang-orangnya Jokowi” diperkirakan bakal ditransfer menjadi “orang-orangnya Prabowo” dalam skema transisi yang “smooth” itu tadi.

Apalagi kalau dibaca ada faktor Gibran yang nota-bene putra kandung Joko Widodo dalam himpunan “orang-orangnya Prabowo” itu nanti.

Hal yang perlu disikapi secara bijaksana adalah dinamika partai-partai politik yang bakalan menguasai parlemen di periode 2024-2029. Parlemen ini ada yang di Senayan (DPR) dan di tingkat provinsi serta tingkat kabupaten/kota (DPRD).

Orkestrasi politik yang dimulai dengan usulan Presidential Club oleh Prabowo Subianto kiranya bisa berjalan dengan baik. Seperti Grace Natalie dalam podcast-nya bersama Merry Riana yang berharap agar Ibu Megawati bisa bergandengan tangan dengan Prabowo-Gibran untuk menghantarkan bangsa ini memasuki era kejayaan Indonesia Emas.

Bandung, Kamis 23 Mei 2024
*Andre Vincent Wenas*,MM,MBA., Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.

Komentar