Viral Video Anggota DPR Marahi Pejabat Kementan, Sampai Sebut ‘Masak Mesti Diinjak’ Kini Ramai Dipergunjingkan!

JurnalPatroliNews –  Jakarta, – Jagad Maya, kembali dihebohkan oleh satu video, dimana dalam video tersebut, terlihat Riezky Aprilia, Anggota Komisi IV DPR RI, sedang memarahi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), dalam sebuah rapat di Senayan. Viral-nya Video itu, menjadi perbincangan Publik.

Dalam video asli yang dilihat JPN, di YouTube resmi Komisi IV DPR, Riezky menyebut, Kementan sudah diminta untuk segera mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan meluas. Namun, permintaan itu seperti diabaikan. Bahkan, dia juga menyinggung kunjungan kerja Pejabat Kementan ke Brasil, dalam rangka mencari vaksin untuk hewan yang terjangkit PMK.

Itulah sebabnya, Riezky marah ke pejabat Kementan, dan menyebut ‘masak mesti diinjak’ dulu baru mengerti.

“Saya itu udah capek, makanya saya datang terlambat, jujur aja. Kalau bahasa orang Sumatera itu bebal. Kita di sini mau memperbaiki, Pak, sama-sama, kita mitra, diomongin baik nggak bisa, dielus nggak bisa, ditampar nggak bisa, masak mesti diinjek,” kesalnya.

Ia membeberkan, sebagai Mitra, Kementan tak pernah memberikan data terkait area tanam dalam program food estate. Dirinya merasa Pesimistis, Kementan bisa mencegah wabah PMK meluas.

“Tentang pernyataan saya mengenai mitra, karena hal yang paling mendasar dan sepertinya yang paling mahal di Indonesia ini adalah data. Dari tahun pertama rapat dan tugas DPR yang salah satu fungsinya mengawasi, selalu diminta data yang hingga saat ini tidak pernah diberikan,” bebernya.

“Areal tanam saja tidak ada, apalagi data hewan ternak untuk diobati. Jadi, sekian banyak hal ini yang membuat saya hampir setiap rapat ngomel atau bahkan marah. Saya berbicara berdasarkan fakta dan data yang ditemukan di lapangan,” lanjutnya.

Selain itu, Ia mencatat poin-poin tentang Program Kementan, yang dipersoalkan dalam rapat pada 8 Juni itu.

Berikut ini, poin-poin yang dipersoalkan Riezky Aprilia kepada Kementan:

1. Rapat tersebut tujuannya membahas RKA/RKP 2023, di mana seharusnya ada Rincian Output (RO) dari tahun sebelumnya dalam pelaksanaan kegiatan supaya kita bisa memahami program sesuai kebutuhan negara dalam sektor pertanian di 2023. Dengan kata lain agar programnya sustain (Berkelanjutan).

2. Kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sudah di dalam tahap yang harus segera diambil langkah, di mana beberapa waktu lalu kami diinfokan bahwa Kementan sudah ke Brasil dalam rangka mencari vaksinasi (terkonfirmasi di rapat melalui penjelasan Dirjen PKH). Sedangkan pada awal PMK merebak, kita sudah mengingatkan untuk segera mengantisipasi yang sudah terjangkit, dan mencegah yang belum, agar tidak meluas.

Komentar