Matta juga mengecam kepemimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menurutnya tidak mengerti bahasa perdamaian, hanya mengandalkan kekejaman dan kekuatan.
“KTT yang luar biasa ini, sebagaimana yang kami pahami, merupakan respons terhadap tantangan eksistensial melalui koordinasi upaya kolektif dua organisasi, Liga Arab dan OKI, untuk menyelamatkan Palestina dengan kekuatan dan sumber daya yang kita miliki,” tuturnya.
Dalam pertemuan ini, pemimpin-pemimpin negara Arab dan Muslim lainnya, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menegaskan kecaman terhadap serangan Israel, yang mereka anggap sebagai kejahatan genosida dan bentuk penyiksaan.
Mereka juga menyerukan penyatuan wilayah Palestina yang mencakup Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur di bawah kedaulatan Palestina.
Sebagai tanggapan, Hamas meminta tindakan konkret dari negara-negara Arab dan Muslim untuk memenuhi janji mereka dalam membentuk negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyebut upaya tersebut sebagai sesuatu yang “tidak realistis”.
Komentar