Mahasiswa Papua di Sulut Desak Komnas HAM RI Investigasi Kasus Penganiayaan Serta Bebaskan Masyarakat Papua yang di Tahan!

JurnalPatroliNews – Manado – Mahasiswa Papua ketika membacakan statemennya di halaman kantor Polda Sulawesi Utara di kota Manado.

Wendy Koteka menyampaikan bahwa Saat umat Kristen di seluruh dunia sedang menyiapkan diri menyambut hari paskah dan umat Muslim yang sedang berpuasa, rakyat Papua dihebohkan dengan video penyiksaan yang diduga dilakukan oleh oknum aparat TNI di Puncak Papua, Provinsi Papua belum lama ini. Rabu, 03/04/2024.

Sementara, hari Jumat Agung yang merupakan momentum peringatan pada hari penyaliban Yesus yang adalah revolusioner untuk penyelamatan umat manusia dari penindasan pemerintahan Pontius Pilatus.

“Di mana Yesus mengorbankan dirinya hanya untuk menyelamatkan manusia dari penindasan dan penjajahan pemerintahan Romawi,” kata Wendy.

Secara spiritual, Yesus menjadi pahlawan bagi umat manusia di seluruh dunia, termasuk bagi orang asli Papua. Yesus telah membebaskan manusia dari penindasan dan perbudakan, namun faktanya sampai hari ini orang Papua masih tertindas dan terjajah dalam pemerintahan Indonesia.

“Bangsa Papua saat ini hidup dalam ketakutan, intimidasi, teror, penyiksaan, pembantaian, diskriminasi dan rasisme. Tindakan kekerasan terus terjadi di Papua dan dianggap sebagai ‘binatang’,” tutur Wendy.

“Tindakan kekerasan militer Indonesia terus terjadi di Papua dan bertentangan dengan visi dan misi Yesus yang mengorbankan dirinya mati di Kayu salib untuk umat manusia. Kekerasan dan kekejaman tidak pernah berhenti, orang Papua justru semakin jauh dari keadilan dan penghormatan terhadap kemanusiaan dengan harapan hidup yang terancam punah,” tambahnya.

Kasus kekerasan militer terhadap orang Papua awal tahun 2024 di Puncak Papua, di mana 3 orang ditangkap, disiksa dan mengakibatkan salah satunya meninggal dunia.

Kasus kekerasan berikutnya pada 22 Februari 2024 di Yahukimo di mana 2 pelajar usia 15 tahun dianiaya dan ditahan.

Komentar