Reza Indragiri Berharap Vonis Pengadilan Tinggi Bersandar Pada Pembuktian, Bukan Sebatas Pengakuan

Reza menjelaskan, rivalitas fungsional membuat organisasi menjadi dinamis progresif dan personel menjadi berpola pikir transformatif.

Sedangkan perang bintang yang disfungsional akan membuat organisasi statis bahkan regresif. Parahnya lagi. personel polisi menjadi agresif bahkan kanibal. Ia menyebut aksi saling sabotase menjadi salah satu bentuknya.

“Saya sebenarnya masih menilai putusan hakim terlalu didasarkan pada pengakuan, bukan pembuktian. Padahal, sekali lagi, pengakuan berpotensi besar mengganggu pengungkapan kebenaran dan menghambat proses persidangan,” tuturnya.

Pada prinsipnya, Reza mengaku cenderung beda tafsiran terkait dengan ‘mengakui perbuatannya’ sebagai hal yang disebut hakim meringankan Dody.

Selama persidangan, Dody mengaku diperintah Teddy dan takut untuk menolaknya.

“Pada sisi itu, saya masih belum teryakinkan. Alasannya, pertama, hitung-hitungan sabu yang saya punya menunjukkan bahwa sabu di Jakarta bukan merupakan sabu yang ditukar dengan tawas yang berasal dari Bukittinggi,” ujar Reza.

Hal ini berkaitan dengan analisa dia sebelumnya, jika sabu memang ditukar dengan tawas, tapi tidak jelas lokasi keberadan tawas tersebut saat ini.

Selain itu juga tidak tersedia informasi bahwa sabu di Jakarta dan sabu di Bukittinggi adalah identik.

Secara matematik, Reza meyakini 5 kilogram (kg) sabu di Jakarta bukan berasal dari Bukittinggi. Sebab, tidak diperlukan penukaran dengan tawas untuk memperoleh 5 kg sabu tersebut.

Kedua, Reza mencermati pengakuan Dody yang dua kali menolak perintah Teddy, tapi tidak ada risiko buruk yang dia alami.

“Jadi, ketakutan yang DP sebut itu tampaknya mengada-ada.
Dalam bahasa psikologi forensik, superior order defence yang diangkat DP terpatahkan,” terangnya.

Sehingga, menurut Reza, dapat disimpulkan karena Dody menolak maka putus keterkaitannya dengan instruksi Teddy.

“Sekiranya instruksi itu dianggap ada,” imbuhnya.

Ketiga, Dody terindikasi punya kepentingan untuk memperoleh uang guna mendongkrak karirnya di Polri. Dan keterlibatannya dalam peredaran narkoba merupakan caranya untuk memperoleh uang itu.

“Keempat, pertimbangan hakim bahwa ‘DP tidak ikut serta menikmati hasil kejahatan’ bukan karena keputusan atau sikap Dody sendiri. Tapi karena dia terlanjur diringkus PMJ. Andai dia tidak ditangkap polisi, mungkin dia akan menikmati hasil kejahatan,” tengarai Reza.

Ihwal tes urine Dody yang disampaikan oleh Polda Metro Jaya ke publik, hingga kini tak jelas.

Alih-alih sependapat dengan hakim, Reza justru menangkap kesan kuat bahwa Dody Prawiranegara tidak mengakui perbuatannya.

“Karena dia tidak mengakui perbuatannya, maka hukuman terhadap DP patut diperberat,” tandas Reza, mengakhiri.

Komentar