AS, China dan Negara-negara Lain di Dunia Kekurangan Bahan-bahan Pokok: Mulai Dari Kopi, Batu Bara dan Tisu Toilet – Apa Penyebabnya?

Pada suatu hari di bulan September silam, sebanyak 73 kapal terpaksa mengantri di luar pelabuhan Los Angeles. Padahal, sebelum Covid, kapal-kapal itu tak biasanya mengantri.

Kedua pelabuhan ini kini beroperasi penuh untuk mengurai kemacetan pasokan kebutuhan sehari-hari warga AS.

Dalam beberapa kasus, kekurangan pasokan juga disebabkan oleh masalah berkaitan dengan Covid di negara lain.

Produsen peralatan olahraga AS, Nike, misalnya, banyak memproduksi produknya di negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, di mana pabrik-pabrik terpaksa tutup karena pandemi.

Bahkan ketika barang itu bisa diproduksi, pendistribusian barang-barang itu ke penjual retail menjadi kian terkendala, kaya Prof Willy Shih dari Harvard Business School.

Dikatakan, ada lonjakan pengeluaran oleh konsumen AS, tetapi gangguan produksi di pabrik, pelabuhan dan jaringan jalan dan kereta api yang “kelebihan beban” telah menciptakan kemacetan, katanya.

India: mobil dan chip komputer

Produsen mobil terbesar di India, Maruti Suzuki, mengalami penurunan produksi, sebagian karena kekurangan pasokan chip komputer secara global.

Chip ini digunakan untuk mengatur sejumlah fitur seperti suplai mesin dan pengereman darurat.

Kekurangan tersebut didorong oleh gangguan terkait pandemi di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.

Permintaan global untuk chip – yang juga digunakan di ponsel dan komputer – sudah meningkat sebelum pandemi, karena adopsi teknologi 5G.

Pergeseran kerja dari kantor ke kerja dari rumah menyebabkan peningkatan permintaan lainnya, karena orang membutuhkan laptop atau webcam untuk bekerja.https://bbc.com/ws/av-embeds/cps/indonesia/dunia-58950180/p09xf9yg/idKeterangan video,

Ros Atkins On… Global Supply Chain Disruption

Kekurangan pasokan komponen di India itu diperparah dengan kendala di sektor energi yang dialami negara itu.

Stok batu bara semakin menipis. Sementara perekonomian menggeliat setelah gelombang kedua Covid-19 yang mematikan di India, yang menyebabkan peningkatan permintaan energi.

Namun harga batu bara global meningkat dan impor India mengalami penurunan.

Dampaknya telah meluas, kata Zohra Chatterji, mantan Chief of Coal India Limited.

“Seluruh sektor manufaktur – semen, baja, konstruksi – semuanya terkena dampak begitu ada kekurangan batu bara.”

Warga India akan terkena juga, kata para ahli, karena kenaikan harga listrik.

Inflasi yang tinggi juga menyebabkan harga kebutuhan pokok seperti makanan dan minyak sudah naik.

Brasil: Kopi dan air

Krisis air yang terjadi di Brasil selama hampir satu abad dianggap sebagai salah satu penyebab panen kopi yang gagal tahun ini.

Dikombinasikan dengan salju dan siklus panen alami, kekeringan berkontribusi pada penurunan yang signifikan dalam produksi kopi.

Tantangan bagi produsen kopi diperburuk oleh biaya pengiriman yang tinggi dan kekurangan kontainer.

Kenaikan biaya dari produsen kopi akan diteruskan ke kafe-kafe di seluruh dunia, karena Brasil adalah produsen dan pengekspor kopi terbesar.

Komentar