AS, China dan Negara-negara Lain di Dunia Kekurangan Bahan-bahan Pokok: Mulai Dari Kopi, Batu Bara dan Tisu Toilet – Apa Penyebabnya?

Dengan sebagian besar energi listrik negara itu berasal dari pembangkit listrik tenaga air dari bendungan, kekurangan air akan membawa dampak langsung pada pasokan energi Brasil,

Seiring dengan melonjaknya biaya energi, otoritas Brasil meminta warganya untuk membatasi penggunakan listrik demi menghindari penjatahan.

Menteri energi Brasil mengatakan instansi pemerintah telah diminta untuk mengurangi penggunaaan listriknya sebanyak 20%, menurut laporan Washington Post.

Nigeria: gas untuk memasak

Nigeria mengalami kekurangan pasokan Liquefied Natural Gas (LNG), yang utamanya digunakan untuk keperluan memasak.

Padahal, negara itu memiliki cadagan gas bumi terbesar di Afrika.

Harga LNG melonjak 6% antara April dan Juli, membuatnya tak bisa dibeli oleh kebanyakan warga Nigeria.

Sebagai akibatnya, rumah tangga dan usaha beralih ke arang atau kayu untuk memasak.

Salah satu penyebab tingginya harga gas adalah kekurangan pasokan secara global, sebab Nigeria masih bergantung pada LNG yang diimpor.

Situasi ini tampaknya diperburuk oleh penurunan nilai mata uang dan penerapan pajak terhadap LNG.

Para pakar memperingatkan bahwa kekurangan pasokan ini akan berimplikasi pada kesehatan dan lingkungan, seiring dengan banyaknya warga yang beralih ke bahan bakar alternatif yang lebih murah, tapi berbahaya.

Lebanon: Air dan obat-obatan

Muncul kekhawatiran tentang adanya kekurangan pasokan air, obat-obatan dan bahan bakar di Lebanon.

Selama 18 bulan terakhir, negara ini mengalami krisis ekonomi, yang membuat tiga perempat populasi negara itu di ambang kemiskinan, melumpuhkan mata uang dan memicu demonstrasi besar-besaran menentang pemerintah dan sistem politik Lebanon.

Perekonomian Lebanonsudah bermasalah sebelum Covid melanda, namun pandemi memperburuk keadaan.

Kekurangan bahan bakar telah menyebabkan pemadaman listrik yang semakin sering, membuat bisnis dan keluarga bergantung pada generator diesel listrik yang mahal jika mereka mampu membelinya.

Pada bulan Agustus, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Lebanon Najat Rochd berkata dia “sangat prihatin dengan dampak krisis bahan bakar pada akses ke perawatan kesehatan dan pasokan air bagi jutaan orang di Lebanon”.

Komentar