Banjir Bandang Hantam 400 Kota di Brasil, 100 Orang Tewas!

JurnalPatroliNews – Rio Grande do Sul, – Banjir bandang menghantam Brasil dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan 400 kota di negara bagian Rio Grande do Sul terendam banjir. Korban jiwa yang dilaporkan mencapai 100 orang, dengan lebih dari 160.000 orang terpaksa mengungsi karena bencana alam tersebut.

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah seiring memburuknya kondisi, terutama di kota Porto Alegre dan daerah-daerah lainnya.

“Banyak di antara mereka yang tidak memiliki akses terhadap air minum atau listrik atau bahkan sarana untuk meminta bantuan, karena layanan telepon dan internet terputus di banyak tempat,” ungkap Leite, seperti dimuat AFP,” Kamis (9/5/24).

Lebih dari 15.000 personel termasuk tentara, pemadam kebakaran, polisi, dan relawan sedang bekerja keras di seluruh negara bagian, menggunakan perahu dan jet ski untuk menyelamatkan warga yang terjebak. Namun, kantor walikota mengeluarkan peringatan kepada tim penyelamat untuk menghentikan operasi mereka karena risiko sengatan listrik akibat petir dan angin kencang dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam.

Otoritas setempat menyarankan agar masyarakat tidak kembali ke daerah yang terkena dampak banjir karena ancaman tanah longsor dan masalah kesehatan yang mungkin muncul.

“Air yang terkontaminasi dapat menularkan penyakit,” juru bicara pertahanan sipil Sabrina Ribas.

Menurut Konfederasi Nasional Kota, sekitar 61.000 rumah rusak atau hancur akibat hujan dan banjir, dengan kerugian diperkirakan mencapai 6,3 miliar reais. Sekolah, rumah sakit, dan bangunan kota juga mengalami kerusakan, dengan kerugian mencapai 351 juta reais.

Porto Alegre, yang dihuni oleh sekitar 1,4 juta orang, dan wilayah metropolitan yang lebih luas, saat ini menghadapi risiko akibat potensi jebolnya Bendungan Sungai Guaiba yang mengalir melalui kota tersebut. Otoritas memperkirakan dua bendungan tersebut dapat jebol dalam waktu dekat, menambah kompleksitas dari situasi darurat yang sedang dihadapi.

Komentar