Belanda Pulangkan 119 Artefak Benin ke Nigeria, Langkah Bersejarah dalam Pemulihan Warisan Budaya

JurnalPatroliNews – Jakarta – Dalam sebuah momen yang mencetak sejarah baru bagi pelestarian warisan budaya, pemerintah Belanda secara resmi menyerahkan 119 artefak kuno kepada Nigeria pada Kamis (19/6/2025). Seremoni ini menjadi repatriasi artefak terbesar yang pernah diterima Nigeria dalam satu waktu.

Barang-barang bersejarah tersebut dikenal luas sebagai bagian dari Benin Bronzes, koleksi peninggalan seni dan budaya yang mencakup patung manusia serta hewan, plakat kuno, perlengkapan kerajaan, dan sebuah lonceng upacara. Sebagian besar artefak ini sebelumnya berada dalam koleksi Wereldmuseum di Leiden, Belanda.

Ratusan tahun lalu, pada 1897, pasukan kolonial Inggris melakukan penjarahan brutal di Kerajaan Benin, wilayah yang kini termasuk Nigeria. Dari sinilah artefak-artefak tersebut diambil secara paksa dan tersebar ke berbagai museum dunia.

Dalam sambutannya, Menteri Seni, Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Nigeria, Hannatu Musawa, menyampaikan bahwa kembalinya artefak-artefak ini bukan hanya soal benda, tetapi merupakan bagian dari pemulihan martabat dan jati diri bangsa.

“Setiap perunggu ini adalah fragmen kisah leluhur kami, mencerminkan identitas, sejarah, dan nilai-nilai kemanusiaan bersama,” ujar Musawa, dikutip dari Russia Today.

Senada, Direktur Jenderal Komisi Nasional Nigeria untuk Museum dan Monumen (NCMM), Olugbile Holloway, menekankan bahwa benda-benda budaya tersebut merupakan simbol spiritual dan budaya dari komunitas tempat mereka berasal.

“Kami hanya ingin dunia memperlakukan kami secara adil, dengan kehormatan dan rasa hormat,” tuturnya.

Pengembalian artefak ini sejalan dengan gerakan global yang mendorong museum-museum di Eropa dan Amerika untuk mengembalikan koleksi yang diperoleh selama masa penjajahan. Belanda sendiri telah menyatakan komitmennya untuk mengembalikan benda-benda sejarah yang bukan menjadi haknya secara sah.

Nigeria sebelumnya telah mengajukan permintaan resmi kepada banyak museum internasional sejak tahun 2022 untuk mengembalikan ratusan artefak budaya mereka yang tersebar di berbagai negara.

Sebagai catatan tambahan, inisiatif serupa juga terjadi pada Juli 2023, ketika Universitas Oxford di Inggris menawarkan 196 ekor sapi kepada keluarga Maasai di Kenya dan Tanzania. Tawaran tersebut diberikan sebagai bentuk ganti rugi atas artefak-artefak budaya yang telah dijarah dari wilayah mereka lebih dari 100 tahun silam.

Komentar