Fenomena Lansia Jepang Beralih Jadi Kriminal, Ini Alasannya

Fenomena ini menciptakan lingkaran setan, di mana pemerintah Jepang yang awalnya keras terhadap narapidana, kini cenderung lebih lunak akibat meningkatnya jumlah tahanan lansia. Penjara mulai dilihat sebagai tempat rehabilitasi, namun banyak lansia yang merasa nyaman dan beranggapan bahwa penjara adalah panti jompo.

Yasuda Megumi, seorang peneliti di Universitas Kokugakuin, menyatakan bahwa meski rehabilitasi tahanan adalah langkah positif, perhatian harus difokuskan pada jaring pengaman sosial yang lebih kuat. Ini termasuk reformasi hukum untuk membatasi penahanan lansia dan menawarkan amnesti.

Dalam riset berjudul “When the Elderly Turn to Petty Crime: Increasing Elderly Arrest Rates in an Aging Population,” Naomi F. Sugie menekankan pentingnya integrasi sosial yang jelas di kalangan masyarakat Jepang. Pemerintah seharusnya meningkatkan gaji bulanan bagi pekerja agar pensiun mereka lebih memadai.

Kondisi ini diperparah dengan pola pikir masyarakat yang enggan memiliki anak dan lebih memilih hidup sendiri, bahkan ketika memiliki keluarga. Akibatnya, kesulitan ekonomi dan budaya sosial Jepang membuat banyak lansia melihat penjara sebagai pilihan yang lebih baik.

Dengan proyeksi demografi Jepang yang didominasi oleh lansia, bukan tidak mungkin akan ada lebih banyak kisah serupa seperti Toshio dan Takako di masa depan.

Komentar